Wawancara dengan BASARNAS

|| || ,,,,,,,,, || Leave a komentar

Wawancara dengan BASARNAS
NARASUMBER :
Nama : Yohan
Jabatan           : Humas BASARNAS Wilayah Surakarta

Ritta    : Menurut bapak apakah pengertian bencana dan relawan ??
Yohan : Menurut saya bencana adalah perilaku atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat dan disebabkan baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, fisik linngkungan,kerugian harta benda dan dampat psikologis. Sedangkan relawan yaitu orang yang melakukan pencarian dan pertolongan dalam keadaan darurat baik masalah pelayaran, penerbangan dan masalah lainnya yang mengancam keselamatan jiwa manusia.
Ritta    : Bagaimanakah sifat dan sikap yang harus dimiliki oleh relawan ?
Yohan   : Ya yang harus dimiliki oleh seorang relawan antara lain, skill, tanggungjawab dalam menjaga alam dan seisinya, menjunjung tinggi rasa kemannusiaan, mempunyai integritas yang tinggi mengenai tugas pokokdan fungsinya
Ritta    : Hmmm........... kemudian, apa saja tugas dan fungsi relawan ?
Yohan  : Mengenai tugas nya dapat meliputi : melaksanakan pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian potensi SAR dalam kegiatan SAR itu sendiri. Sedangkan fungsi nya dapat berupa : perumusan kebijakan teknisdibidang pembinaan potensi SAR dan pembinaan operasi SMC, pelaksanaan program pembinaan potensi SAR dan operasiSAR, pelaksanaaan tindak awal, pemberian bantuan SAR, koordinasi dan pengendalian operasi SAR atas otensi SAR, pelaksanan hubungan dan kerjasama dibidang potensi SAR dan operasi SAR, evaluai pemeriksaan pembinaan potensi SAR dan operasi SAR, dan yang terakhir pembinaan administrasi dari lingkungan Badan SAR nasional.
Ritta      :Oh ya pak untuk yang terakhir , apakah pesan yang akan bapak sampaikan kepada pembaca ?
Yohan   : Ya pesan saya supaya memelihara lingkungan dan tidak merusak alam, menjunjung nilai luhur kemanusiaan. Semoga ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Untuk struktur  di pos BASARNAS Surakarta, sudah berubah yang dulu Tipe B sekarang menjjadi Tipe A. Yang mana koorpos akan bertanggungjawab pada Kasi Ops. Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya BASARNAS juga menyelenggarakan siaga SAR antara lain: siaga komunikasi, siaga rescue, siaga ABK, siaga Heli SAR, siaga Rescue truck.
Menurut beliau SAR adalah pencarian serta pertolongan terhadap orang ataupun material yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau meghadapi bahaya dalam pelayaran dan penerbangan serta memberikan bantuan dalam penanggulangan bencana dan musibaah lainnya sesuai dengan peraturan SAR baik mencakup nasional maupun internasional.
Yang dimaksud musibah lainnya disini adalah: musibah di di gunung/hutan, sungai, pantai, sumur, jalan raya, perkeretaapian, dan bangunan. Cara pengendalian pencarian dan pertolongan korban disini dilakukan oleh BASARNAS sebagai koordinator penyelenggaraan operasi SAR yang berkoordinasi dengan instansi/organisasi terkait dan masyarakat.
Bagian-bagian SAR meliputi:
  1. SC(SAR Coordinator: kepala Basarnas
  2. Asisten SC :   As. Op,
As Intelijen
As Komunikasi
As Administrasi Coord dan logistik
  1. SMC : SAR Mission Coord oleh kepala kantor SAR setempat
  2. Staf SMC
  3. OSC : Komandan Rescu
  4. SRU : relawan-relawan
Manajemen di dunia SAR merupakan pemberdayaan sumber daya untuk pokok dan fungsi.
Adapun manajemen yang dilakukan di dunia SAR antara lain:
  1. Ops : perencanaan sebelum pergerakan
  2. Intelijen : pengumpulan data dan analisis data
  3. Komunikasi : penggunaan alat komunikasi dan elektronik SAR
  4. Logistik : pengelolaan logistik berupa makanan, BBM, prsiapan alat-alat,tenda dll.
ü  Yang dilakukan Pra pencarian :Mengevaluasi informasi kejadian/musibah, Perniagaan failitas SAR, Pencarian awal dengan Kom, Pencarian lanjut dengan Kom, Penggerakan unsur milik sendiri, Pengusualan SMC. Sedangkan yang perlu untuk diperhatikan yaitu kesiapan dan persiapan tim SAR, Respontime (kecepatan dalam pengindraan, meminimalisasi waktu untuk datang ke lokasi secara cepat tepat .
ü  Yang dilakukan saat pencarian :Operasi pencarian tanpa pertolongan, Operasi pencarian dilanjutkan operasi pertolongan, Operasi pertolongan tanpa operasi pencarian. Yang perlu diperhatikan yaitu keselamatan diri sendiri dan skill
ü  Yang dilakuakn dalam pasca pencarian : evaluasi operasi dan pembuatan laporan, operasi diberhentikan apabila waktunya sudah mencapai 7 hari pencarian, bila korban berhasil diselamatkan, telah diyakini keadaan darurat tak terjadi.  Yang perlu diperhatikan yaitu :  meminimalisasi korban agar tak bertambah banyak, menentukan lokasi musibah yang terjadi /keakuratan letak posisi, mengevakuasi dan mnyerahkan korban ke rumah sakit.
Tolok ukur keberhasilan operasi SAR:
  1. Kecepatan: cepat menemukan lokasi dan cepat memberikan bantuan. Kecepatan penyelenggaraan operasi dihitung mulai dari kejadian dilaorkan sampai pengerahan unsur SAR oleh SMC
  2. Ketepatan : keakuratan dalam melakukan perhitungan/SAR planning
  3. Keberhasilan operasi : seberapa besar resiko korban dapat dikurangi. Dapat diukur dari banyaknya korban, biaya yang diperlukan dan manfaat yg didapat.
Beliau menyampaikan saran untuk relawan-relawan di luar sana agar tetap solid menjalankan tugas kemanusiaan serta tetap mengutamakan keselamatan diri sendiri sebelum menolong orang lain.
Oleh : Ritta Rum Rika