Meru Betiri Sevice Camp XV (MBSC) 2014

|| || ,,,,,,,,,,,,, || Leave a komentar
DIKTAT
“Save It, Study It and Use It”

Meru Betiri Sevice Camp XV (MBSC)


        MBSC (Meru Betiri Service Camp) merupakan salah satu bentuk pendidikan dan pelatihan kader konservasi dalam memasyarakatkan kesadaran akan pentingnya konservasi sumber daya alam di masyarakat. Kader konservasi merupakan mitra pembangunan yang diharapkan mampu berperan serta dalam upaya mewujudkan masyarakat yang mencintai alam dan lingkungannya.
           Kegiatan MBSC XV ini juga merupakan salah satu program kerja Taman Nasional Meru Betiri yang bekerjasama dengan WIPAB (Wadah Informasi Pecinta Alam Se Eks-karasidenan Besuki) yang di selenggarakan di pantai Sukamade, Banyuwangi, Jawa Timur. Kegiatan berlangsung dari tanggal 18 November s/d 22 November 2013 dengan peserta dari MAPALA dan OPA se-Indonesia. MBSC XV dan kegiatan sejenisnya memiliki arti serta peran yang sangat penting. Karena dalam kegiatan tersebut para peserta diberi pembekalan dengan berbagai pengetahuan dasar mengenai pelestarian hutan dan lingkungan serta diberi kesempatan untuk bersentuhan langsung dengan praktek-praktek pengelolaan kawasaan konservasi seperti contoh berikut :
1. Kehutanan Umun 6. Advokasi Lingkungan
2. Interpretasi 7. Pengamatan Burung
3. Analisa Vegetasi 8. Pengamatan Penyu
4. Jurnalistik Lingkungan 9. Tanaman Obat
5. Ekowisata 10. Raflesia dll.


            Pada kesempatan pengamatan penyu peserta di suguhi aksi menarik serta langka dari kedatangan seekor penyu hijau (Chelonia mydas) berukuran sekitar ± 40 cm yang berlabuh untuk bertelur di pantai sukamade pada malam hari. Ketika penyu hijau (Chelonia mydas) masih muda mereka makan berbagai jenis biota laut seperti cacing laut, udang remis, rumput laut juga alga. Ketika tubuhnya mencapai ukuran sekitar 20-30 cm, mereka berubah menjadi herbivora dan makanan utamanya adalah rumput laut. Penyu hijau (Chelonia mydas) di pantai sukamade merupakan salah satu penyu yang paling produktif dan intensitas kedatangan yang relatif tinggi diantara 7 jenis penyu laut yang ada di seluruh dunia , seperti : penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), penyu belimbing (Dermochelys coriaceae), penyu pipih (Natator depressus), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu kempi (Lepidochelys kempi). Penyu pantai sukamade TN.Meru Betiri mengundang ketertarikan wisatawan yang sangat luar biasa, tidak hanya wisatawan domestik melainkan wisatawan dari manca negara yang berbondong-bondong mengunjungi TNMB (Taman Nasional Meru Betiri) untuk melakukan penelitian maupun riset atau hanya sekedar berekreasi.
         

         Di dalam kawasan konservasi TN.Meru Betiri juga terdapat spesies raflesia endemik yang dapat di jumpai yaitu Rafflesia zollingeriana kds (patmo sari). Rafflesia zollingeriana dapat tumbuh pada akar dan batang inang Tetrastigma lanceolarium dan Tetrastigma papillosumPada umumnya Rafflesia zollingeriana hidup mulai dari kaki bukit sampai lereng-lereng bukit sebelah atas. Kemiringan tempat tumbuh 85 %, ketinggian mulai dari 1 – 270 m dpl dan jarak garis pantai berkisar 9 – 1000 m. Guna mengantisipasi kerusakan yang biasa di lakukan oleh hewan liar seperti babi hutan dan landak, maka para petugas TN.Meru Betiri membuat kurungan kecil dari besi untuk menutupi Rafflesia zollingeriana agar terhindar dari pemangsanya.
       Selain itu, Pak Chuk S. Widarsa wartawan dari detik.com juga turut andil dalam mengisi materi Jurnalistik Lingkungan pada MBSC XV kali ini. Jurnalistik adalah Suatu kegiatan mengelola berita yang dimulai dari mengumpulkan fakta dan data atau meliput suatu peristiwa, menyusun, menerbitkan, dan menyebarkan. Dari sini pak Chuk mengajarkan kepada peserta untuk selalu mengoptimalkan media dalam semua kegiatan dan ditindak lanjuti melalui pers realese. Seperti yang pernah dilakukan oleh TN.Meru Betiri dalam kegiatan Ekspedisi Harimau Jawa yang ada di kawasan konservasi TN.Meru Betiri, dengan data yang menarik serta konsepan penyusunan dan penyebaran yang baik. Sempat menyabet urutan 5 besar terbaik persembahan TN.Meru Betiri dalam Eagles Word di Metro TV.
  

        Dari semua itu, pada kesempatan Meru Betiri Service Camp XV (MBSC) kali ini peserta dapat mempelajari ilmu konservasi yang sangat penting bagi seorang pecinta alam. Sarana awal untuk membangun penyadartahuan konservasi dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang secara bijak. Sehingga dengan harapan besar kelak akan lahir kebulatan tekad untuk berbuat yang lebih baik bagi keselamatan alam serta kehidupan yang ada di dalamnya untuk kelestarian dan sebagai warisan kepada anak cucu kita dimasa yang akan datang.
Frendy Widjaya
NIA 13.30.003 MPA