GETEK MANGKUNEGARAN

|| || ,, || Leave a komentar
Berawal dari rasa penasaran salah seorang anggota MALIMPA setelah pengarungan singkat di sungai Bengawan Solo ketika mengikuti para nelayan yang mencari ikan di sungai Bengawan Solo, akhirnya munculah ide penelusuran sungai Bengawan Solo yang kemudian dikenal dengan nama kegiatan “Getek Mangkunegara I”. kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari 1981, pada masa MALIMPA masih di bawah kepemimpinan Didik Suwarno. Setelah melakukan percobaan pengarungan sungai Bengawan Solo dengan rakit yang dibuat dengan merangkai bambu yang disatukan dengan paku yang dibawahnya di beri pengapung ban dengan start Jurug-Solo sampai Kebak Kramat-Karanganyar. Hasil dari pengarungan singkat percobaan ini ternyata rakit yang digunakan gagal total alias ambyar. Setelah melakukan perbaikan atau rekonstruksi rakit selama kurang lebih setengah bulan, 6 personel anggota MALIMPA yaitu: Kusaryanto (jutek), Genuk Sujarwanti, Ali Ahmamdi (memed), Didik Sukma, Suranto dan Bambang (alm) akhirnya diberangkatkan tanpa ijin dari pihak kampus karena alasan keselamatan.
Kegiatan ini ternyata menggandeng pihak luar yaitu teman-teman dari Maritim Bintang Laut, karena mereka juga ternyata tertarik untuk bergabung, sehingga ada 2 rakit yaitu rakit MALIMPA dengan 6 orang awak dan rakit Maritim dengan 3 orang awak. Dengan kontruksi rakit yang mengalami beberapa perubahan antara lain menambahkan tong drem dan model penyatuan bambu dengan tali ijuk, akhirnya 2 rakit tersebut diberangkatkan dari jembatan Jurug. Selama perjalanan dari Jurug menuju hilir sungai Bengawan Solo, kegiatan pengarungan dilakukan mulai ba’da ashar antara pukul 3 sore sampai pukul 9 pagi, karena kondisi cuaca yang panas. Sedangkan untuk waktu istirahat dilakukan mulai pukul 10 sampai ba’da ashar. Waktu istirahat digunakan untuk publikasi IKIP Muhammadiyah Surakarta (UMS sekarang), pengabdian masyarakat dalam bentuk pengajian bersama warga dan mengumpulkan bekal untuk perjalanan selanjutnya.

Dalam beberapa hari perjalanan banyak halangan yang dijumpai yang justru membuat anggota tim merasa tertantang untuk menyelesaikanya, entah karena kesulitan pada saat mau menepi, tersangkut sampah atau kayu yang terbawa arus ataupun terjebak dalam pusaran. Beberapa halangan yang dihadapi oleh tim tidak begitu terasa begitu menepi di tepi sungai melihat sambutan penduduk yang begitu antusias menyambut maupun menyuguhi kedatangan tim Getek Mangkunegara I ini.
Setelah beberapa hari pengarungan, akhirnya tim mencapai Ujung Pangkah sebagai finish dari kegiatan ini dikarenakan atas saran masyarakat setempat agar pengarungan dihentikan, karena akan sangat bahaya apabila diteruskan karena ancaman buaya-buaya muara sungai.
/[ 0 komentar Untuk Artikel GETEK MANGKUNEGARAN]\

Posting Komentar

Silahkan Tulis Komentar Anda..Bebas Bertanggungjawab..