Work Shop Cartentz Pyramid

|| || || Leave a komentar
Puncak gunung di Indonesia yang melebihi Rinjani, hanyalah puncak-puncak yang berada di pegunungan Jaya Wijaya Irian Jaya. Puncak di pegunungan tersebut, adalah puncak Trikora (4750 m). Puncak Mandala (4700 m). Kemudian puncak Yamin (4595. Terakhir puncak Cartentz Pyramid (5030 m).
Dari sekian puncak tersebut, Cartentz Pyramid lah yang paling menarik. Hal ini antara lain disebabkan, medan Cartentz lebih sulit. Udaranya lebih ekstrim. Letak lerengnya paling jauh. Pemandangannya lebih bagus. Ijinnya pun sulit dan berbelit-belit.
Disamping itu, puncak bersalju tersebut, masuk dalam “Seven Summit’. Atau puncak tertinggi di tujuh benua. Pengkategorian ini, berdasarkan teori lempeng benua. Jadi, dengan berhasil mendaki puncak Cartentz, berarti telah mendaki salah satu puncak berkelas dunia.
Dengan semua kesulitan Cartentz, baru sedikit pendaki yang berhasil menggapai puncaknya. Itupun baru terbatas pada klub besar, yang beranggotakan pendaki kelas gunung es. Serta didukung perlengkapan gunung salju dan anggaran besar. Kondisi inilah yang kemudian, membuat informasi tentang Cartentz, sangat langka. Padahal pendaki yang bercita-cita kesana, sangat banyak.
Malimpa juga pernah bercita-cita kesana. Namun, karena kurangnya informasi dan situasi yang belum memungkinkan, cita-cita tersebut belum dapat diwujudkan. Kini, impian tersebut dihidupkan kembali. Namun, Malimpa tak ingin sukses sendiri. Malimpa juga ingin kelompok lain, dapat pula mewujudkan impian mereka. Sehingga kegiatan mendaki gunung di Indonesia, tambah berkualitas.
Itulah pikiran dasar yang melatarbelakangi Malimpa menyelenggarakan “One Day Workshop Mendaki Cartentz Pyramid”. Yang dilaksanakan 25 Mei 1993. Melalui acara ini, segala informasi tentang Cartentz, yang selama ini masih berselimut kabut. dapat tersibak.
Yang menjadi narasumber acara ini, adalah Sekber. Pencinta Alam Yogyakarta dan Mapala UI. Di event ini Mapala UI. Mengutus tim muda yang pernah ke Cartentz. Tiga dari empat anggota Mapala UI tersebut adalah, John, Rully dan Zaenal.
Workshop yang dimoderatori oleh Intan ini, ternyata menarik begitu banyak peserta. Auditorium penuh oleh pendaki gunung yang berasal dari wilayah Jabar. Jateng. Jatim. DIY. Bahkan, ada yang dari Bali. Mereka rela berdesak-desakan.
Semua peserta mengaku puas dengan acara ini. Karena informasi tentang prosedur ijin ke Cartentz dapat diketahi. Peserta juga jadi tahu, berbagai peralatan yang harus dibawa, materi latihan ke gunung es dan teknik memanjat gunung salju. Pada kesempatan ini, Mapala UI juga menerangkan, bagaimana cara mencari sponsor yang bersedia membiayai pendakiannya ke Cartenz. Semua informasi tentang Cartentz, benar-benar dibongkar habis.
Malimpa selaku penyelenggara, secara langsung juga mendapat informasi dan pengetahuan berharga. Malimpa juga berharap, usai workshop ini, impian ke Cartentz dapat terlaksana. Kalaupun belum, setidaknya Malimpa telah berbuat sesuatu, membantu rekan sesame pencinta alam mewujudkan impian mereka. Ini juga mulia khan ?