Pendakian luar pulau pertama ku “ Latimojong nan eksotik

|| || ,,,,,,,,,,,, || Leave a komentar

Mendaki gunung merupakan olahraga yang keras,membutuhkan kekuatan fisik yang ekstra bagi pemula seperti saya, dan juga penuh tantangan yang berbahaya namun pada hakekatnya tantangan dan bahaya tersebut adalah untuk menguji kemampuan diri agar bisa menyatu dengan alam.
Gunung latimojong merupakan daratan tertinggi  di Sulawesi Selatan Rantemario itu nama puncak tertingginya dengan ketinggian 3.478 mdpl. Gunungan latimojong berada di kabupaten Enrekang, Palopo, dan Tana Toraja. Namun bila menuju ke puncak Rante Mario jalur yang sering digunakan  melalui Kab. Enrekang.
Ini merupakan pendakian kedua saya sebagai pemula setelah mendaki gunung merapai besama temen2 anggota muda malimpa sebelumnya. Perjalanan ini menjadi suatu petualangan dan pengalaman yang tak akan terlupakan dalam hidup saya.
Tanggal 8 Februari 2013 tepatnya pas pertama liburan,Aku bersama 2 orang seniorku mas Akbar dan mas Catok berangkat dari kampus pukul 09.45 ke stasiun purwosari,karena kereta ke Surabaya brangkat pukul 10.00 wib dengan harga tiket Rp. 45.000 saat itu. Didalam kereta pun kita beli pecel karena belum sempat makan pagi sebelumberangkat(kasian banget yaaaa..??) selang waktu 5 jam akhirnya kita sampai di stasiun Surabaya, tanpa menunggu lama kita lagsung menuju ke pelabuhan Surabaya naik bis dengan ongkos Rp. 4000, kira-kira 45 menit kita sampai di pelabuhan Surabaya karena di tiket kapalnya berangkat pukul 20.00wib kita makan soto dan sholat dulu. O iya harga tiket kapalnya nya Rp.250.000 KMP Gunung Dempo,  Pukul 20.00 wib kita sudah berada dikapal, dikapal kita memutuskan tidak nyewa kamar untuk istirahat,kita tidur di dek kapal (“hemat beb” dikapal kan mahal !!). Pukul 22.00 wib kapal mulai berlabuh kita pun stay di lantai 2 untuk istirahat.Disini kita masak nasi goreng untuk makan malam, karena perut sudah sangat lapar dan sebelum tidur kita seru-seruan maen kartu dulu. Karena kelelahan akhirnya kamipun tidur,  kira-kira 1 jam kemudian Mas Catok bangun dan tersadar kalau daypack yang ada disampingnya hilang, menyedihkan sekali padahal isinya barang MALIMPA semua ada kompas,webing,carabiner singkat cerita  setelah mencari sampai  keliling kapal akhirnya mas akbar dan mas catok menemukan ditempat sampah pukul 4 sore,itupun yang ketemu cuma isinya saja, daypacknya dibawa pencuri itu. Sehari semalam berada dikapal ditambah dengan kejadian seperti itu akhirnya kita sampai di pelabuhan makassar pukul 23.00 dini hari tanggal 9 Februari 2013,Ekspedisi KL Gunung Dempo pun berakhir. (hehehe) J
Di pelabuhan kita dijemput sama anak MAPALA Unismuh Makassar, dan istirahat di sekretariat mereka,sesampai disekret mereka kita disambut dengan ramah inilah yang paling saya suka, walaupun belum kenal namun menunjukkan suasana kekeluargaan yang tinggi. Disini kita juga menyempatkan latihan fisik bareng anak UNISMUH setiap sore kita stretching di lingkungan kampus UNISMUH,tgl 11  Februari  2013 dini hari kita brangkat ke Baraka kerumahnya kak Laron, jarak dari kota Makassar ke Baraka kira-kira 8jam dengan modal Rp.45.000menggunakan mobil panther, disepanjang jalan kita disuguhi pemandangan bukit karst  yang Asri. Sampai di rumah kak Laron kita disambut dengan ramah oleh keluarga kak Laron,  selagi melepas penat dan ngobrol sama keluarga kak Laron,Mas Catok dapat kabar dia lulus Ekspedisi NKRI koridor Sulawesi dan harus kembali ke Solo untuk mengurus kelanjutannya. Aku dan mas Akbar tidak tau harus sedih apa senang dengar kabar tersebut, yang pasti kita senang mas catok dapat kesempatan itu,karena tidak semua pendaftar bisa dapat, dilain sisi kita sedih karena dia tidak dapat menemani kita sampai puncak, padahal yang paling bisa dipercaya bisa menjaga kita cuma mas catok,karena dia paling senior diantara kita, tapi ini tidak menyurutkan niat kita berdua untuk tetap muncak, kita tidak mau berlarut-larut dalam suasana seperti ini, akhirnya sore-sore kita diajak Kak Laron ke pegunungan di belakang rumahnya Kak Laron bersama Kak Macan dan Kak Bajing yang juga anak MAPALA UNISMUH lainnya yang rumahnya disini, disini kita seru-seruan foto-foto, kembali kerumah kak laron magrib, dan makan malam bersama, setelah makan malam kita istirahat untuk perjalanan  besok pagi.
Tgl 12 februari 2013,bangun pagi aku bersama Kak Bajing dan Kak Laron yang bakal nemenin kita mendaki nanti, pergi ke pasar beli sayuran dan ikan tambahan  bekal kita selama 4 hari muncak. Selasai packing kita pun siap berangkat ke Karangan dengan menggunakan truk angkutan  dengan ongkos Rp. 20.000 per kepala, perlu di perhatikan transportasi ini adanya bila ada hari Pasar saja, biasanya hari senin dan kamis, yaitu dimana biasanya penduduk kaki gunung turun untuk menjual hasil panennya dan membeli segala kebutuhan mereka. Desa Karangan mrerupakan desa terakhir di pegunungan ini, dan jalur yang kita lewati sangat becek, sekali-kali kita harus turun dan jalan kaki karena memang jalan yang di lalui tidak semulus jalan tol.Disepanjang perjalanan terbentang pemandangan yang indah. Karena jalan sangat becek akhirnya truk tersebut hanya bisa sampai dusun rantelemo,,sebelumya kita sudah jalan dari dusun angin-angin,hanya cerier yang dibawa truk tersebut. Sesampai dirantelemo kita harus melanjutkan pejalanan kurang lebih 2,5 jam untuk sampai ke  Karangan yaitu dusun terakhir di pegunungan latimojong disini kita istirahat di basecampnya MAPALA UNISMUH,basecamp tersebut dirumah salah satu penduduk desa ini yang biasa di panggil “ambe” sama mereka,kami pun ber istirahat semalam di rumah ambe, dari desa inilah perjalanan menuju pujak latimojong dimulai.
Tgl 13 februari 2013,setelah sarapan pagi kita berangkat dari rumah ambe menuju pos 1, sebelum berangkat terlebih dahulu kita berdoa untuk keselamatan. Perjalanan menuju pos 1 akan melewati perkebunan kopi penduduk, dan menyebrangi sungai kecil. Disini kita melihat penggundulan hutan besar-besaran dn berganti menjadi ladang penduduk. Mendekati pos 1 kami disambut oleh tanjakan terjal dengan kemiringan ± 80°. Setelah berjalan ± 90 menit dari rumah ambe akhirnya kami sampai di pos 1 yang dikenal dengan nama Buntu Kaciling. Dari sini pemandangan sangat indah. Pos 1 ini sendiri berada pada ketinggian 1600 mdpl yang berupa areal terbuka. Setelah berfoto- foto kami kemudian melanjutkan perjalanan ke pos 2.
Jalur menuju pos 2 di tempuh melewati hutan yang cukup rimbun. Jalur yang di lalui cukup seram kaerna mlipir di pinnggir-pinggir jurang dan cenderung menurun, karena pos 2 berada di lembah,dan barada di seberang sungai berupa batu besar yang menyerupai goa. Untuk bisa sampai ke pos 2 kita harus menyebrangi sungai cukup deras, wow airnya dingin banget, disini kita istirahat minum kopi dulu, disini kita ketemu dengan pendaki lain dari makassar 10 orang. Waktu yang di perlukan sampai ke pos 2 kira 60 menit.
perjalanan ke pos 3. Menuju pos 3 kami disambut dengan tanjakan terjal dengan kemiringan ± 70-80°.Jalur ini merupakan jalur terberat dari pendakian ke puncak Rantemario.Setelah beberapasaat kamipun sampai di pos 3 yang juga bernama Lantang Nase.Pos 3 ini sendiri berupa areal datar berukuran 5 m2 yang tidak memiliki sumber air dan berada pada ketinggian 1940 Mdpl.
Selepas pos 3  jalurmasih menanjak dan melwati hutan yang cukup lembab. Kemiringan 50-60 derajat dan jalurlandaisesekali menghiasi posini.Setelah beberapa saat kami pun sampai di pos 4 yangberupa areal teduh ditumbuhi pohon-pohon yang rimbun.Posini juga biasa disebut Buntu Lebu.
Menuju pos 5 kondisi jalur tidak banyak berubah, tanjakan dan tanjakan terjal masih mendominasi jalur ini.Perjalanan menujupos 5 semakin menantang dengan jalur yang sedikit licin karena ditumbuhi lumut. Setelah beberapa saat akhirnya kami tiba di pos 5 yang ditandai dengan areal yang luas dan dikelilingi pohon-pohon dan berada pada ketinggian ± 2800 Mdpl.disini kita putusin untuk nge camp karena sudah sore,kita tidak mau melanjutkan perjalanan malam. Disini terdapat sumber air ke sungai yang berjarak ± 150 m turun ke lembah sebelah kiri, selesai mendirikan tenda mas akbar dan kak bajing pun ambil air. Sementara kak macan masak untuk kita makan malam.selesai makan malam kita pun istirahat tidur.Sepanjang perjalanan dari pos 2 kita kehujanan terus.
Bangun pagi kita masak dan sarapan untuk menjaga stamina.Selesai sarapan kita melanjutkan perjalanan ke pos 6 Hawa dingin pegunungan latimojong mulai menusuk pada rangkaian perjalanan menuju pos 6.Jalur menuju pos ini didomonasi oleh tanjakan dengan kemiringan antara 50-60 derajat.Setelah beberapa saat akhirnya kami sampai di pos 6.Sambil menunggu temandari belakang kami menikmati sebungkus mie instan mentah.
Kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos 7. Selepas pos 6  vegetasi tumbuhan mulai berubah. Pepohonan Sub Alpin yang kerdil mulai mendominasi jalur ini.Jalur menuju pos 7 berupa tanjakan melewati beberapa bukit kecil dengan sesekali jalur landai yang menghiasi rute ini.Pada lintasan ini kami disuguhi pemandangan yang sangat menakjubkan.Sambil sesekali menjepretkan kamera kami terus berjalan menuju pos 7. Beberapa saat kemudian kami pun sampai di pos 7 yang juga dikenal dengan nama Kolong Buntu. Pos 7 ini berupa area tebuka yang berada pada ketinggian 3100 mdpl. Di pos ini terdapat sumber air dari aliran sebuah sungai kecil yang teletak 10 meter dari pos ini

Dari Pos 7 ke  Puncak sekitar 45 menit dengan medan mendaki namun agak landai. . Ke  arah kiri menuju puncak Rantemario, ke ujung kanan 30° menuju  Puncak Nenemori 3397 Mdpl, ke kanan 60° menuju kota Palopo dan arah jalur dari pos 7.Di musim hujan area lapangan ini tergenang air menyerupai telaga, sehingga kalangan pendaki sering menyebutnya danau-danau. Di sepanjang perjalan cuaca sangat buruk, hujan shingga cuaca sangat dingin setelah beberapa saat kami pun sampai di atap Sulawesi tersebut luapan kegembiraan langsung saya ekspresikan dengan memeluk Triangulasi yang tingginya 150 cm. Di atas sebuah batu besar. Puncak Rantemario berupa area luas yang terbuka .Pada saat itu puncak  tertutup kabut sehingga tidak ada pemandaangan yang terlihat dari puncak hujan deres,sembari menunggu hujan reda kita bikin kopi.  Setelah berfoto-foto kami kembali turun karena cuaca sangat dingin meskipun pada saat itu siang hari. Dan berhenti di pos 7 nunggu hujan reda, sore-sore kita nyampe pos 5 lgi dan kita mutusin untuk ngecamp 1 malam lagi.dan melanjtkan perjalan besok pagi untuk turun,
Tgl 15 febrari 2013 Bangun pagi kita langsung sarapan dan packing untuk kembali ke desa Karangan,,pukul 08.00 start dari post 5,diperjalanan tiba-tiba kakiku sakit tidak bisa jalan mirris banget aq hrus ngesot melewati kebun penduduk dari pos 1 sampe ke rumah ambe’,kira-kira pukul 14.00 kita nyampe di rumh ambe,,karena takut ketinggalan mobil kita langsung aja kerantelemo nunggu mobil.tpi aq sendiri ngojek sama ambe sampe rante lemo dengan harga Rp.40.000, sembari menunggu mobil kita jajan dan cerita-cerita dengan  penduduk setempat, katanya hari ini tidak ada mobil naik.haduh tidak ada harapan lagi kita harus jalan kaki ke baraka dengan langkah yang lelah kita menyusuri jalan,samapai ke desa angin-angin, tuhan itu memang maha penyayang di kejauahan terdengarr suara deru mobil hatipun kembali semngat bakal dapat tumpangan samapai ke baraka, ternyata ada anak palopo yang nyater mobil  yang mau muncak ke latimojong,kira-kira magrib kita sampai di baraka dan nginep dirumanya kak macan,sebelum kembali ke makassar kita di ajak jalan-jalan ke tanah toraja ke kuburan batu. Seperti biasa kita naik mobil dari baraka ke makassaar kuang lebih 8 jam. Tgl 17 februari 2013 dini hari kita sudah sampai di sekretariat MAPALA unismuh dan istirahat, mas akbar konfirmasi pada mb umi untuk mesenin tiket pesawat untuk pulang kesolo tgl 18 februari 2013 akhirnya dapat tiket pesawat city link dengan harga Rp. 350.000. alahamduliillah besok udah pulang. Dan malam terakhir saya disini tidak boleh tidur maen kartu sampai pagi. Dan yang paling menegangkan pas mau pulang nyaris aja ketinggalan pesawat,ini gara-gara sebelumnya beli oleh-oleh dulu. Dengan kondisi basah kita langsung masuk ke pesawat dingin banget.kira-kira 1 jam kita sudah nyampe di bandara surabaya dan langsung keterminal,ketemu sama mbak Umi, magrib kita sampai di terminal dan ngebis ke solo, sampai di kampus pukul 12 malam.

Wina winata
NIA 13.30.007 MPA