ISPA BAGI ANAK BALITA
Unknown || || Artikel,Malimpa Solo,Malimpa UMS,malimpa ums solo,Mapala,Mapala PTMSI,universitas muhammadiyah surakarta || Leave a komentarA. Apa itu ISPA?
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah istilah untuk suatu kelompok infeksi yang menyerang sistem pernafasan. ISPA disebabkan oleh bakteri tertentu (termasuk pertusis (batuk rejan) dan difteria) dan virus tertentu (termasuk influenza dan campak). ISPA bukan akibat dari kedinginan, atau kehujanan, tetapi kedinginan atau kehujanan dapat membuat anak lebih mudah terinfeksi kuman yang menyebabkan ISPA.
Secara global, IPSA merupakan salah satu penyebab utama kematian anak (28% kematian anak balita) dan selalu ada diantara tiga penyebab utama kematian anak di NTT, termasuk Flores.
Lebih dari 90% anak yang meninggal akibat ISPA, meninggal karena PNEMONIA. Penilitian sudah membuktikan bahwa mayoritas kasus pnemonia disebabkan oleh bakteri, maka dapat diobati dengan antibiotik.
Hal terpenting bagi petugas lapangan adalah cara membedakan antara kasus ISPA ringan – infeksi yang akan sembuh dengan sendirinya setelah 1-2 minggu – dan kasus IPSA berat – infeksi yang dapat menyebabkan kesakitan berat, kecacatan dan kematian.
Bagian yang berikutnya menjelaskan cara untuk mengidentifikasi penyakit ISPA berat.
B. Gejala-gejala ISPA dan cara mengidentifikasi penyakit ISPA berat.
ISPA dapat dibagi dua kelompok (Gambar 1):
1. ISPA bagian atas
2. ISPA bagian bawah
Gambar 1. Sistem pernafasan
Pada umumnya, ISPA bagian atas biasanya penyakit ringan yang akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Walaupun kadang penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi (gejala gawat), jarang sekali menyebabkan kematian. Gejala-gejala penyakit ini adalah:
• Batuk
• Hidung beringus
• Hidung tersumbat
• Sakit Kepala
• Demam ringan
• Sakit telinga
ISPA bagian bawa jauh lebih mungkin menjadi penyakit berat dan menyebabkan sesak nafas dan kematian. 99% kematian akibat ISPA adalah kematian akibat ISPA bagian bawa.
Penting sekali mengenal anak yang menderita ISPA berat (biasanya pnemonia) karena anak tersebut HARUS SEGERA DIOBATI.
Cara mudah untuk mendefinisikan pnemonia adalah: BATUK + SESAK NAFAS/ NAFAS CEPAT
Cara Mengetahui sesak nafas :
• Batuknya melengking, kering, biasanya sering mulai pada pertengahan malam.
• Suara batuknya tidak seperti batuk biasanya, melainkan lebih seperti gonggongan anjing laut. Suara yang timbul adalah akibat dari pembengkakan di sekitar pita suara (pangkal tenggorokan) dan batang tenggorokan.
• Demam ringan gejala seperti sesak atau pilek selama beberapa hari
• Suara menjadi serak dan berat yang terjadi sepanjang hari dan akan lebih buruk pada malam hari ketika anak atau bayi Anda menangis.
Cara Mengetahui Nafas Cepat:
• Anak berumur di bawa 2 bulan: 60 kali per menit atau lebih
• Anak berumur 2 bulan -1 tahun: 50 kali per menit atau lebih
Anak yang menderita ISPA berat sulit menghirup udara ke dalam parunya, maka mereka bernafas lebih cepat daripada biasa. Juga anak tersebut mungkin mengeluarkan suara aneh, pada saat udara dipaksakan ke dalam paru-paru.
Gejala pnemonia yang lain adalah:
o Demam dan berkeringkat
o Rasa nyeri pada dada
o Barusan menderita ISPA bagian atas (seperti pilek biasa)
o Rasa nyeri pada perut bagian atas
C. Bagaimana ISPA dapat menular?
ISPA ditularkan lewat udara. Pada saat orang terinfeksi batuk, bersin atau bernafas, bakteri atau zat virus yang menyebabkan ISPA dapat ditularkan pada orang lain (orang lain menghirup kuman tersebut.)
Ada faktor tertentu yang dapat memudahkan penularan:
• Kuman (bakteria dan virus) yang menyebabkan ISPA mudah menular dalam rumah yang mempunyai kurang ventilasi (peredaran udara) dan ada banyak asap (baik asap rokok maupun asap api).
• Orang yang bersin/batuk tanpa menutup mulut dan hidung akan mudah menularkan kuman pada orang lain.
• Kuman yang menyebabkan ISPA mudah menular dalam rumah yang ada banyak orang (mis. banyak orang yang tinggal di satu rumah kecil).
D. Bagaimana kita dapat kontrol ISPA?
i). Pencegahan
Ada dua cara pokok untuk mencegah ISPA yaitu, immunisasi dan mengurangi faktor risiko tertentu seperti dijelaskan dalam diagram di bawa:
Immunisasi
Setiap anak seharusnya dapat immunisai lengkap sesuai dengan jadwal Nasional. Hal ini melindungi anak dari penyebab pokok ISPA dan membantu mencegah kurang gizi.
Mengurangi faktor risiko ISPA :
Gizi:
Anak kurang gizi lebih mungkin menderita ISPA, dan jauh lebih mungkin menderita ISPA berat, seperti pnemonia.
Pollusi udara:
Asap rokok, dan asap api meningkatkan risiko ISPA (juga meningkatkan risiko astma).Menjauhkan anak dari asap dan meningkatkan peredaran udara dalam rumah akan mengurangi penularan
ISPA.Kebersihan:
Anak harus dijauhkan dari orang yang menderita batuk/pilek. Semua orang seharusnya tutup mulut/hidung pada saat batuk/bersin, dan sering cuci tangan.
Pola asuh anak:
Orang tua harus siap antar anak yang menderita ISPA berat ke puskesmas. Orang tua harus memastikan anaknya minum obat sampai HABIS.
ii). Pengobatan
DETEKSI DINI DAN PENGOBATAN SEGERA ISPA BERAT DAPAT MENYELAMATKAN JIWA ANAK Berarti:
1. Deteksi dini pnemonia berat dan pengobatan yang benar di rumah sakit
2. Deteksi dini pnemonia tidak berat dan pengobatan yang benar di rumah, sesuai dengan tunjuk dokter.
Anak yang mengalami gejala-gejala ISPA berat/ pnemonia, seperti dijelaskan di atas (batuk tambah sesak nafas/ nafas cepat) harus segera dibawa ke dokter. Dokter akan memeriksa anak dan memutuskan apakah anak tersebut harus rawat inap atau dapat diobati di rumah. Bila anak diobati di rumah, paling penting anak diberi obat sesuai dengan jadwal dan dosis ditunjuk oleh dokter. Bila obat tidak diberi secara benar, anak dapat tambah sakit dan mungkin harus diobati rawat inap.
Orang tua yang merawat anak di rumah harus memperhatikan anak untuk melihat apakah gejala akan hilang. Bila gejala tidak hilang, atau tambah berat, seharusnya anak dibawa lagi ke dokter.
iii) Pengobatan ISPA ringan di rumah:
Anak yang menderita ISPA ringan (batuk, pilek biasa, dengan demam ringan TANPA ada masalah pernafasan) tidak usah dibawa ke puskesmas. Dia dapat rawat di rumah:
1. Jagalah anak supaya hangat
2. Memberi anak banyak minum
3. Memberi anak sirop madu-jeruk (lihatlah Kotak 1), 3 atau 4 kali sehari
4. Bila hidung tersumbat, membersihkan lubang hidung dengan kain bersih, untuk membantu dia bernafas.
5. Bila anak demam, memberi obat parasetemol dengan dosis yang sesuai dengan umur anak (lihatlah Kotak 2). Jangan memberi parasetemol kepada anak bila Anda belum tahu dosis yang benar.
Sumber :
Katrina Smith, tenaga VSO, untuk Yayasan Tananua Flores, Ende. Oktober, 2005.
Editor :
13.30.006