Mengawali tahun yang
baru dengan Rafting
Keple AM 31.017
Saat mau menyambut tahun baru MALIMPA
belum memiliki satu acara yang benar-benar ingin dilakukan. H -2 sebelum tahun
baru semua anggota MALIMPA mulai menusulkan berbagai kegiatan untuk mengisi libur
tahun baru, ada yang mengusulkan untuk naik gunung, susur pantai, mancing,
camping, rafting dan masih banyak
lagi. Tetapi setelah masuk H-1 tahun baru akhirnya diputuskan kegiatan yang
akan dilakukan adalah Rafting di
Sungai Elo. Target minimal orang yang ikut harusnya 25 tetapi saat mau
berangkat hanya 10 orang yang berangkat dari sekret dan 1 orang Anggota Luar
biasa beserta 1 temannya yang bertemu dijalan dan 2 orang Anggota Luar Biasa
lagi yang langsung datang ke TKP.
Awal cerita pada hari Selasa,31
Desember 2013 pukul 21.00 WIB berangkat dari sekret MALIMPA menuju ke Magelang.
Sampai di Magelang sudah memasuki hari Rabu, 1 Januari 2014 pukul 01.15 WIB dan
langsung istirahat hingga pagi.
Pagi harinya di awal januari 2014
kami bangun dengan penuh semangat karena di hari ini adalah pertama kalinya aku
dan teman-teman Anggota Muda akan melakukan kegiatan Rafting (Arung Jeram). Kita memulainya dengan TC dan jogging sekedar untuk pemanasan agar
tidak terjadi keram atau kesleo. Setelah TC lalu kita menaiki angkot yang
membawa perahu dan peralatan untuk Rafting
menuju Sungai Elo yang disitulah kita akan mulai beraksi mengalahkan ketakutan
pada jeram Sungai Elo.
Sampai di tepi Sungai Elo perahu
dan semua peralatan yang lainnya diturunkan dari angkot, perahu mulai di pompa
dan pelampung beserta helmpun mulai dikenakan Setelah perahu siap dan semua
yang akan ikut Rafting sudah
mengenakan perlengkapan, mulailah perahu diangkat menuju ke Sungai Elo.
Sebelum melakukan pengarungan
kami Anggota Muda melakukan renang jeram dari Start sampai tikungan sebelum jembatan pertama. Kami diajari
bagaimana caranya renang jeram. Saat diberi contoh oleh mbak Barong bagaimana
caranya renang jeram sungguh dalam hati ada rasa takut yang mendalam tetapi
saat mulai mencoba mempraktekan sumpah keren, baru sekali ini kami melakukan
renang jeram dan rasanya ingin mengulangnya lagi walaupun pantat yang menjadi
korban batu-batu di sungai.
Setelah semua Anggota Muda selesai
latihan renang jeram barulah kami mulai persiapan untuk pengarungan. Dan kloter
Rafting pertama dari Anggota Muda adalah Keple(Siti), Weksor(Febri) dan Sota(Aso)
lalu dari Anggota Biasa ada mbak Barong(Mariska), mas Cacing(Arif) dan mas
Keceng(Dian) serta tabahan dua orang teman kami yaitu Diyan dan Tiya. Dari start kami mulai mendayung dengan penuh
semangat. Tetapi saat disitu aku dan teman-teman Anggota Mudaku belum terlalu
mengerti bagaimana cara mengunakan dayung dengan benar jadi disitulah kami
belajar dengan kakak-kakak kami yang cukup berpengalaman.
Setelah kami mulai mengerti cara
mengunakan dayung yang benar ternyata di depan kami ada jeram yang menanti.
Berasa senang sekali diawal itu walaupun arus jeramnya tidak terlalu besar,
mungkin itu karena ini pertama kalinya bagi aku dan teman-teman Anggota Muda,
tetapi kalau kata kakak-kakak Anggota Biasa arus jeram pertama adalah pemicu
semangat awal untuk memulai aksi dalam Rafting.
Satu per satu jeram kami hajar
dan ada juga saat kami harus mendayung perahu untuk melawan arus jeram, seluruh
tenaga kami kerahkan sepenuhnya dan saat jeram terlewati rasa puaspun mulai
merasuki diri dan kami mulai meneriakkan rasa puas itu AAaa…..!!!! sembari tawa dan senyum terlontar
dari kami.
Rasa puas itu belum selesai,
masih ada satu tantangan lagi yaitu saat akan sampai di finish. Setelah kami lewati arus jeram yang ada di finish kami mulai mencoba mendayung
melawan arus untuk membawa perahu ke tepian sungai Elo. Kami mendayung dengan
irama, kami mendayung dengan teriakan semangat untuk lewati arusnya.
Sampai ditepian perahu mulai kami
angkat dan kami bawa ke parkiran angkot yang akan membawa kami beserta perahu
dan perlengkapannya kembali ke basecamp. Di parkiran kami bertemu dengan mas
Cempreng (Hendra) Anggota Luar Biasa angkatan 18, mas Faisal Anggota Luar Biasa
angkatan 17, mbak Acik Anggota Luar Biasa angkatan 26 dan mbak Ken dari MAPALA
UMY. Aku dan teman-temanku langsung dengan semangatnya menceritakan kepuasan
yang kami dapat saat melakukan pengarungan. Dan mereka mulai memberikan selamat
dan menceritakan sedikit pengalamannya.
Kloter pertama pengarungan
selesai. Kami mulai kembali ke basecamp untuk istirahat dan bersih-bersih.
Untuk kloter pengarungan kedua mulai mempersiapkan diri dan setelah semuanya
siap langung menuju ke Sungai Elo. Kloter pengarungan ke dua ada dari Anggota
Muda Keple(Siti) dan Kokop(Basir), Anggota Biasa ada mbak Barong(Mariska) dan
mas Keceng(Dian), lalu ada lagi dari Anggota Luar Biasa mas Faisal, mas
Cempreng(Hendra), dan mbak Acik berserta temannya mbak Ken dari MAPALA UMY.
Kali ini tidak ada renang jeram
dulu diawal tapi kita langsung mulai dari start
dengan menaiki dan mendayung perahu. Dan terasa lebih beda lagi karena aku dan
kokop berada satu perahu dengan Anggota Luar Biasa yang punya pengalaman lebih
banyak. Dari awal kami mendayung dengan irama yang sama dengan ayunan dayung
yang sama dan teriakan-teriakan yang sama pula.
Jeram pertama kami adalah jeram start pertama yang di gunakan untuk
latihan renang jeram oleh Anggota Muda pada kloter pertama pengarungan. Dan
dari situlah kami mulai mendayung bersamaan. Kekompakan yang terjadi disitu
mulai terasa. Teriakan-teriakan “ayo dayung”,”maju”,”goyangkan” dan “semangat”
mulai terdengar. Dan pada saat kami menemui arus datar yang cukup panjang dan
juga kami menemui jembatan dari bambu diatasnya kamipun menepikan perahu dan
berunding ada yang berani melompat dari atas jembatan atau tidak.
Lompatan pertama dilakukan oleh
kokop. Dan aku, mas faisal, mas Cempreng, mbak Acik mulai berlari dan menyusul
ke atas jembatan. Sesampainya kami diatas jembatan rasa takutpun langsung
merasuki diri kami. Kisah-kisah dalam sinetron pengrbanan cinta pun mulai kami
perankan, sungguh konyol saat datas jematan itu. Dan mas faisal yang pertama
melompat, aku menyusul dibelakangnya dengan meneriakan MALIMPAaaaaaaaa, huhhhh
dalam hati serasa mati sejenak serasa nyawa tertinggal di atas jembatan tapi
saat pantat yang mendapatkan salam pertama dari air sungai serasa nyawaku dihentakan kembali ketubuhku. Kemudian
kami lanjutkan kembali pengarungan dan setelah melewati berepa jeram dan
terhenti karena tersangkut pada batu ditengah sungai kami sampai kefinis dan
kembali ke daratan setelah itu kami naikkan perahu keatas mobil dan kembali
kebasecamp dan mulai bersih-bersih diri dan siap kembali kekampus. Dengan badan
yang lelah namun penuh cerita dan pengalaman kami lanjutkan perjalanan menuju
kampus.