Home » Archives for Maret 2014
” Disaster Preparedness Training for Community “
catok001 || || Malimpa,Malimpa Solo,Malimpa UMS,malimpa ums solo,Mapala,Mapala PTMSI,pecinta alam,Relawan Bencana,UMS,universitas muhammadiyah surakarta || Leave a komentar
ACT
(Aksi Cepat Tanggap)
” Disaster Preparedness Training for Community “
Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia, terdiri dari gugusan kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke. Kondisi geografis Indonesia yang dihimpit oleh Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik serta tempat bertemunya lempeng benua Asia dan lempeng benua Australia,
menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran ring
of fire in the world yaitu Negara yang dilewati jalur cincin api, akibatnya
Indonesia sering mengalami bencana erupsi Gunung api, gempa bumi, tsunami, dsb.
hal tersebut terjadi karena Indonesia sebagai titik bertemunya lempeng benua
sehingga pergerakan yang ditimbulkan oleh lempeng tersebut mengakibatkan patahan,
tubrukan lempeng maupun lipatan yang memicu terjadinya bencana dipermukaan. Untuk
mengatasi hal tersebut perlu adanya pengetahuan untuk mengatisipasi datangnya
bencana yang bisa datang kapan saja.
Pengetahuan mengenai menejemen
bencana sangat diperlukan bagi masyarakat Indonesia, untuk itu ACT (aksi cepat
tanggap) sebagai salah satu lembaga dibidang kebencanaan berusaha mengenalkan pengetahuan
tentang menejemen kebencanaan dalam upaya menghadapi bencana alam di Indonesia,
terutama ke daerah-daerah yang berpotensi terkena dampak dari bencana tersebut
seperti kota Solo. Kota Solo sebagai kota terpadat kedua di Jawa Tengah setelah
kota Semarang, secara geografis terletak di sebelah timur Gunung Merapi yang
hanya berjarak 45 km dari puncak Merapi, Gunung Merapi merupakan Gunung api paling
aktif di dunia karena setiap tahunnya gunung tersebut memuntahkan lahar panas
dan abu vulkanik atau yang biasa dikenal sebagai wedus gembel. selain Gunung Merapi kota Solo juga dilintasi sungai Bengawan
Solo yang terkenal lewat lagu ciptaan Alm Gesang. Bengawan Solo merupakan
sungai terpanjang di pulau Jawa yang mengalir ke utara sampai pesisir Tuban,
walaupun kota Solo terletak di hulu sungai akan tetapi jika hujan datang air
limpasan dari Bengawan Solo juga kerap merendam sebagian wilayah Kota Solo.
Untuk itu pada tanggal 24 November
2012, ACT menyelenggarakan seminar kebencanaan dengan tema DISASTER
Preparedness training for community di hotel Agas Solo. MALIMPA mendelegasikan
5 anggotanya untuk mengikuti seminar ini untuk menambah wawasan tentang
ilmu kebencanaan. pada materi pertama dijelaskan
tentang pentingnya menggerakkan potensi masyarakat lokal dalam penanganan
bencana dalam perspektif CBDRM. Jadi tujuannya menciptakan masyarakat sebagai
basis utama dalam penaganan bencana dan mendorong masyarakat lokal dalam penanganan
bencana. dan dilanjutkan dengan pelatihan kesiapsiagaan kebencanaan berbasis
kemasyarakatan. kemudian materi yang terakhir yaitu bagaimana merencanakan
kontinjensi dan manajemen darurat ketika bencana itu terjadi, dalam materi ini
kita diberi gambaran tentang apa itu rencana kontinjensi, kapan rencana
tersebut dilakukan dan proses apa saja yang ada di dalam rencana tersebut.
Kontinjensi merupakan suatu keadaan
atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak
akan terjadi. Jadi dapat disimpulkan bahwa rencana kontinjensi adalah suatu
proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan
kontinjensi tersebut. Setelah kita mengetahui apa itu rencana kontinjensi
barulah kita melakukan penyusunan rencana kontinjensi. Penyusunan rencana
kontinjensi dapat dilakukan segera setelah ada tanda-tanda awal akan terjadi
bencana atau ketika sudah adanya peringatan dini.
Oleh
: Ali Muqodas
NIA
: 09.26.001 MPA
ISPA BAGI ANAK BALITA
Unknown || || Artikel,Malimpa Solo,Malimpa UMS,malimpa ums solo,Mapala,Mapala PTMSI,universitas muhammadiyah surakarta || Leave a komentarA. Apa itu ISPA?
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah istilah untuk suatu kelompok infeksi yang menyerang sistem pernafasan. ISPA disebabkan oleh bakteri tertentu (termasuk pertusis (batuk rejan) dan difteria) dan virus tertentu (termasuk influenza dan campak). ISPA bukan akibat dari kedinginan, atau kehujanan, tetapi kedinginan atau kehujanan dapat membuat anak lebih mudah terinfeksi kuman yang menyebabkan ISPA.
Secara global, IPSA merupakan salah satu penyebab utama kematian anak (28% kematian anak balita) dan selalu ada diantara tiga penyebab utama kematian anak di NTT, termasuk Flores.
Lebih dari 90% anak yang meninggal akibat ISPA, meninggal karena PNEMONIA. Penilitian sudah membuktikan bahwa mayoritas kasus pnemonia disebabkan oleh bakteri, maka dapat diobati dengan antibiotik.
Hal terpenting bagi petugas lapangan adalah cara membedakan antara kasus ISPA ringan – infeksi yang akan sembuh dengan sendirinya setelah 1-2 minggu – dan kasus IPSA berat – infeksi yang dapat menyebabkan kesakitan berat, kecacatan dan kematian.
Bagian yang berikutnya menjelaskan cara untuk mengidentifikasi penyakit ISPA berat.
B. Gejala-gejala ISPA dan cara mengidentifikasi penyakit ISPA berat.
ISPA dapat dibagi dua kelompok (Gambar 1):
1. ISPA bagian atas
2. ISPA bagian bawah
Gambar 1. Sistem pernafasan
Pada umumnya, ISPA bagian atas biasanya penyakit ringan yang akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Walaupun kadang penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi (gejala gawat), jarang sekali menyebabkan kematian. Gejala-gejala penyakit ini adalah:
• Batuk
• Hidung beringus
• Hidung tersumbat
• Sakit Kepala
• Demam ringan
• Sakit telinga
ISPA bagian bawa jauh lebih mungkin menjadi penyakit berat dan menyebabkan sesak nafas dan kematian. 99% kematian akibat ISPA adalah kematian akibat ISPA bagian bawa.
Penting sekali mengenal anak yang menderita ISPA berat (biasanya pnemonia) karena anak tersebut HARUS SEGERA DIOBATI.
Cara mudah untuk mendefinisikan pnemonia adalah: BATUK + SESAK NAFAS/ NAFAS CEPAT
Cara Mengetahui sesak nafas :
• Batuknya melengking, kering, biasanya sering mulai pada pertengahan malam.
• Suara batuknya tidak seperti batuk biasanya, melainkan lebih seperti gonggongan anjing laut. Suara yang timbul adalah akibat dari pembengkakan di sekitar pita suara (pangkal tenggorokan) dan batang tenggorokan.
• Demam ringan gejala seperti sesak atau pilek selama beberapa hari
• Suara menjadi serak dan berat yang terjadi sepanjang hari dan akan lebih buruk pada malam hari ketika anak atau bayi Anda menangis.
Cara Mengetahui Nafas Cepat:
• Anak berumur di bawa 2 bulan: 60 kali per menit atau lebih
• Anak berumur 2 bulan -1 tahun: 50 kali per menit atau lebih
Anak yang menderita ISPA berat sulit menghirup udara ke dalam parunya, maka mereka bernafas lebih cepat daripada biasa. Juga anak tersebut mungkin mengeluarkan suara aneh, pada saat udara dipaksakan ke dalam paru-paru.
Gejala pnemonia yang lain adalah:
o Demam dan berkeringkat
o Rasa nyeri pada dada
o Barusan menderita ISPA bagian atas (seperti pilek biasa)
o Rasa nyeri pada perut bagian atas
C. Bagaimana ISPA dapat menular?
ISPA ditularkan lewat udara. Pada saat orang terinfeksi batuk, bersin atau bernafas, bakteri atau zat virus yang menyebabkan ISPA dapat ditularkan pada orang lain (orang lain menghirup kuman tersebut.)
Ada faktor tertentu yang dapat memudahkan penularan:
• Kuman (bakteria dan virus) yang menyebabkan ISPA mudah menular dalam rumah yang mempunyai kurang ventilasi (peredaran udara) dan ada banyak asap (baik asap rokok maupun asap api).
• Orang yang bersin/batuk tanpa menutup mulut dan hidung akan mudah menularkan kuman pada orang lain.
• Kuman yang menyebabkan ISPA mudah menular dalam rumah yang ada banyak orang (mis. banyak orang yang tinggal di satu rumah kecil).
D. Bagaimana kita dapat kontrol ISPA?
i). Pencegahan
Ada dua cara pokok untuk mencegah ISPA yaitu, immunisasi dan mengurangi faktor risiko tertentu seperti dijelaskan dalam diagram di bawa:
Immunisasi
Setiap anak seharusnya dapat immunisai lengkap sesuai dengan jadwal Nasional. Hal ini melindungi anak dari penyebab pokok ISPA dan membantu mencegah kurang gizi.
Mengurangi faktor risiko ISPA :
Gizi:
Anak kurang gizi lebih mungkin menderita ISPA, dan jauh lebih mungkin menderita ISPA berat, seperti pnemonia.
Pollusi udara:
Asap rokok, dan asap api meningkatkan risiko ISPA (juga meningkatkan risiko astma).Menjauhkan anak dari asap dan meningkatkan peredaran udara dalam rumah akan mengurangi penularan
ISPA.Kebersihan:
Anak harus dijauhkan dari orang yang menderita batuk/pilek. Semua orang seharusnya tutup mulut/hidung pada saat batuk/bersin, dan sering cuci tangan.
Pola asuh anak:
Orang tua harus siap antar anak yang menderita ISPA berat ke puskesmas. Orang tua harus memastikan anaknya minum obat sampai HABIS.
ii). Pengobatan
DETEKSI DINI DAN PENGOBATAN SEGERA ISPA BERAT DAPAT MENYELAMATKAN JIWA ANAK Berarti:
1. Deteksi dini pnemonia berat dan pengobatan yang benar di rumah sakit
2. Deteksi dini pnemonia tidak berat dan pengobatan yang benar di rumah, sesuai dengan tunjuk dokter.
Anak yang mengalami gejala-gejala ISPA berat/ pnemonia, seperti dijelaskan di atas (batuk tambah sesak nafas/ nafas cepat) harus segera dibawa ke dokter. Dokter akan memeriksa anak dan memutuskan apakah anak tersebut harus rawat inap atau dapat diobati di rumah. Bila anak diobati di rumah, paling penting anak diberi obat sesuai dengan jadwal dan dosis ditunjuk oleh dokter. Bila obat tidak diberi secara benar, anak dapat tambah sakit dan mungkin harus diobati rawat inap.
Orang tua yang merawat anak di rumah harus memperhatikan anak untuk melihat apakah gejala akan hilang. Bila gejala tidak hilang, atau tambah berat, seharusnya anak dibawa lagi ke dokter.
iii) Pengobatan ISPA ringan di rumah:
Anak yang menderita ISPA ringan (batuk, pilek biasa, dengan demam ringan TANPA ada masalah pernafasan) tidak usah dibawa ke puskesmas. Dia dapat rawat di rumah:
1. Jagalah anak supaya hangat
2. Memberi anak banyak minum
3. Memberi anak sirop madu-jeruk (lihatlah Kotak 1), 3 atau 4 kali sehari
4. Bila hidung tersumbat, membersihkan lubang hidung dengan kain bersih, untuk membantu dia bernafas.
5. Bila anak demam, memberi obat parasetemol dengan dosis yang sesuai dengan umur anak (lihatlah Kotak 2). Jangan memberi parasetemol kepada anak bila Anda belum tahu dosis yang benar.
Sumber :
Katrina Smith, tenaga VSO, untuk Yayasan Tananua Flores, Ende. Oktober, 2005.
Editor :
13.30.006
Unknown || || Artikel,Malimpa Solo,Malimpa UMS,Mapala,UMS,universitas muhammadiyah surakarta || Leave a komentar
LATIHAN POTENSI SAR SURAKARTA
catok001 || || Malimpa,Malimpa Solo,Malimpa UMS,malimpa ums solo,Mapala,pecinta alam,Solo,UMS,universitas muhammadiyah surakarta || Leave a komentar
LATIHAN POTENSI SAR SURAKARTA
Latihan
gabungan potensi SAR yang diselenggarakan oleh BASARNAS kantor SAR kelas A
Semarang. Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 26 – 28 Maret
2013. yang ada di surakarta di ikuti oleh 52 orang dari 29 instansi yang
memiliki potensi SAR Se-karisidenan Surakarta dan
sekitarnya. Hari pertama dilakukan materi kelas di kantor SAR pos Surakarta,
hari kedua materi kelas setengah hari dan dilanjutkan dengan aplikasi renang di
kolam renang TNI AU, dan hari terakhir dilaksanakan aplikasi materi di Waduk
Cengklik, Boyolali. Latihan gabungan ini dimaksudkan untuk menjalin komunikasi
antara intansi SAR yang ada di Surakarta, agar ketika melakukan operasi SAR
dapat berjalan dengan baik.
Pradito Keceng
NIA 09.26.004 MPA
NIA 09.26.004 MPA
Wawancara dengan BASARNAS
catok001 || || Malimpa,Malimpa Solo,Malimpa UMS,malimpa ums solo,Mapala,Mapala PTMSI,pecinta alam,Solo,UMS,universitas muhammadiyah surakarta || Leave a komentar
Wawancara dengan BASARNAS
NARASUMBER :
Nama : Yohan
Jabatan : Humas BASARNAS
Wilayah Surakarta
Ritta : Menurut
bapak apakah pengertian bencana dan relawan ??
Yohan : Menurut saya
bencana adalah perilaku atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat dan disebabkan baik oleh faktor alam atau
faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, fisik linngkungan,kerugian harta benda dan dampat psikologis.
Sedangkan relawan yaitu orang yang melakukan pencarian dan pertolongan dalam
keadaan darurat baik masalah pelayaran, penerbangan dan masalah lainnya yang
mengancam keselamatan jiwa manusia.
Ritta
: Bagaimanakah
sifat dan sikap yang harus dimiliki oleh relawan ?
Yohan : Ya
yang harus dimiliki oleh seorang relawan antara lain, skill, tanggungjawab
dalam menjaga alam dan seisinya, menjunjung tinggi rasa kemannusiaan, mempunyai
integritas yang tinggi mengenai tugas pokokdan fungsinya
Ritta : Hmmm...........
kemudian, apa saja tugas dan fungsi relawan ?
Yohan : Mengenai tugas nya dapat meliputi :
melaksanakan pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian potensi SAR dalam
kegiatan SAR itu sendiri. Sedangkan fungsi nya dapat berupa : perumusan kebijakan
teknisdibidang pembinaan potensi SAR dan pembinaan operasi SMC, pelaksanaan
program pembinaan potensi SAR dan operasiSAR, pelaksanaaan tindak awal,
pemberian bantuan SAR, koordinasi dan pengendalian operasi SAR atas otensi SAR,
pelaksanan hubungan dan kerjasama dibidang potensi SAR dan operasi SAR, evaluai
pemeriksaan pembinaan potensi SAR dan operasi SAR, dan yang terakhir pembinaan
administrasi dari lingkungan Badan SAR nasional.
Ritta :Oh
ya pak untuk yang terakhir , apakah pesan yang akan bapak sampaikan kepada
pembaca ?
Yohan :
Ya pesan saya supaya memelihara lingkungan dan tidak merusak alam, menjunjung
nilai luhur kemanusiaan. Semoga ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Untuk struktur di
pos BASARNAS Surakarta, sudah berubah yang dulu Tipe B sekarang menjjadi Tipe
A. Yang mana koorpos akan bertanggungjawab pada Kasi Ops. Dalam rangka
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya BASARNAS juga menyelenggarakan siaga
SAR antara lain: siaga komunikasi, siaga rescue, siaga ABK, siaga Heli SAR, siaga
Rescue truck.
Menurut
beliau SAR adalah pencarian serta pertolongan terhadap
orang ataupun material yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau meghadapi
bahaya dalam pelayaran dan penerbangan serta memberikan bantuan dalam
penanggulangan bencana dan musibaah lainnya sesuai dengan peraturan SAR baik
mencakup nasional maupun internasional.
Yang
dimaksud musibah lainnya disini adalah: musibah di di
gunung/hutan, sungai, pantai, sumur, jalan raya, perkeretaapian, dan bangunan.
Cara pengendalian pencarian dan pertolongan korban disini dilakukan oleh BASARNAS
sebagai koordinator penyelenggaraan operasi SAR yang berkoordinasi dengan
instansi/organisasi terkait dan masyarakat.
Bagian-bagian SAR
meliputi:
- SC(SAR Coordinator: kepala Basarnas
- Asisten SC : As.
Op,
As
Intelijen
As
Komunikasi
As
Administrasi Coord dan logistik
- SMC : SAR Mission Coord oleh kepala kantor SAR
setempat
- Staf SMC
- OSC : Komandan Rescu
- SRU : relawan-relawan
Manajemen di dunia
SAR merupakan pemberdayaan sumber daya untuk pokok dan fungsi.
Adapun manajemen
yang dilakukan di dunia SAR antara lain:
- Ops : perencanaan sebelum pergerakan
- Intelijen : pengumpulan data dan analisis data
- Komunikasi : penggunaan alat komunikasi dan
elektronik SAR
- Logistik : pengelolaan logistik berupa makanan,
BBM, prsiapan alat-alat,tenda dll.
ü Yang dilakukan Pra
pencarian :Mengevaluasi informasi kejadian/musibah, Perniagaan failitas SAR,
Pencarian awal dengan Kom, Pencarian lanjut dengan Kom, Penggerakan unsur milik
sendiri, Pengusualan SMC. Sedangkan yang perlu untuk diperhatikan yaitu
kesiapan dan persiapan tim SAR, Respontime (kecepatan dalam pengindraan,
meminimalisasi waktu untuk datang ke lokasi secara cepat tepat .
ü Yang dilakukan saat pencarian
:Operasi pencarian tanpa pertolongan, Operasi pencarian dilanjutkan operasi
pertolongan, Operasi
pertolongan tanpa operasi pencarian. Yang perlu diperhatikan yaitu keselamatan
diri sendiri dan skill
ü Yang dilakuakn dalam pasca pencarian : evaluasi operasi dan pembuatan
laporan, operasi diberhentikan apabila waktunya sudah mencapai 7 hari
pencarian, bila korban berhasil diselamatkan, telah diyakini keadaan darurat
tak terjadi. Yang perlu
diperhatikan yaitu : meminimalisasi
korban agar tak bertambah banyak, menentukan lokasi musibah yang terjadi
/keakuratan letak posisi, mengevakuasi dan mnyerahkan korban ke rumah sakit.
Tolok ukur
keberhasilan operasi SAR:
- Kecepatan: cepat menemukan lokasi dan cepat
memberikan bantuan. Kecepatan penyelenggaraan operasi dihitung mulai dari
kejadian dilaorkan sampai pengerahan unsur SAR oleh SMC
- Ketepatan : keakuratan dalam melakukan
perhitungan/SAR planning
- Keberhasilan operasi : seberapa besar resiko
korban dapat dikurangi. Dapat diukur dari banyaknya korban, biaya yang
diperlukan dan manfaat yg didapat.
Beliau menyampaikan
saran untuk relawan-relawan di luar sana agar tetap solid menjalankan tugas
kemanusiaan serta tetap mengutamakan keselamatan diri sendiri sebelum menolong
orang lain.
Oleh : Ritta Rum Rika
Kenangan masuk gerbangmu
catok001 || || Malimpa,Malimpa Solo,Malimpa UMS,puisi,Solo,UMS,universitas muhammadiyah surakarta || Leave a komentar
Kenangan masuk
gerbangmu
Di
bawah payung langit yang bertaburan bintang
Nampak
rembulan tersenyum kearahku
Dalam
bayangan kesunyian menghampiri anganku
Kerinduan
yang begitu mendalam
Begitu
kusam dan buluknya kau kutemukan di almari gudangku.
Sungguh
kasian dirimu disini sekarang.
Terasingkan
dan tak bisa keluar lagi.
Masih
bisakah kau menemaniku lagi?
Kau
dulu yang menemani hari2 ku bersama enam
kawan ku
kau
membantuku membawa alat yang begitu banyak
warna
hijau dan hitam serta perutmu memperlihatkan ketidakah
meski
kadang membuat aku merasa terbeban karena kemalasan
kau
dulu yang menerangi ku dalam kegelapan
malam
kesetiaanmu
sudah tak kuragukan lagi
kerena
hanya kau yang bisa mengobati ardenalin
meski
sekarang dirimu sudah tak mao mengeluarkan cahaya
kau
tetap sahabat ku
kau
dulu yang menyembuhkan ku dari rasa
lapar dan haus
nasi
yang begitu banyak kau dapatkan, hingga harus ku habiskan bersama enam kawan ku
gara2
piring pecah karena sepatu, jadi kau yang menemaniku dech
Kaki
melangkah tanpa tau arah tujuan
Bola
mata hanya bisa melihat keseraman mu
Gendang
telinga hanya bisa mendengar teriakan mu
hari
tanpa hari
apa
lagi untuk menghabiskan waktu tujuh hari
Satu
menitpun terasa sangat lama
Garam
jadi bumbu dapur yang paling special
Daun
dan ranting jadi tempat istirahat kami
Wortel
busuk menjadi sebutan kami
Perjuangan awal yang begitu berat akan ringan masa
datang
Keiklasan hati mengantarkan tercapainya mimpi
Dear
Tri25
GOA PERTAMAKU
catok001 || || Agenda Kegiatan,Aktifitas,aktivitas,caving,Jejak Langkah,Mabim AM,Malimpa,Malimpa Solo,Malimpa UMS,malimpa ums solo,Mapala,Mapala PTMSI,pecinta alam,Solo,UMS,universitas muhammadiyah surakarta || Leave a komentar
GOA PERTAMAKU
Goa, suatu kata
yang tak asing buat semua orang, tetapi apa yang ada di dalamnya hanya beberapa
orang saja yang tahu dan bisa menikmatinya sepertihalnya diriku yang begitu
awam tentang hal itu. Pengalamanku masuk goa pertama begitu kikuk dan sedikit
ada kecemasan, ketakutan. Goa pertama yang kususuri adalah Luweng Jomblang di
Semanu Gunung Kidul. Saat menuruni (Descending) rasanya agak deg-degan,
gimanaa gitu.... Walaupun sebelum turun ke goa saya beserta temen-temen
angkatan 29 sering latihan, tapi tetep rasa di wall dengan di dindinggoa sangat berbeda “itu menurutku”.
Di Goa Jomblang
yang kami temui sebuah hutan yang terdapat di dasar sumuran sedalam ±70 m
dengan lebar lebih dari 50 m menurut data dan cerita yang kita dapat,
terdapatnya hutan di dasar sumuran tersebut dikarenakan colepsnya. Atap goa
(runtuh) karena kikisan air atau memang batunya mulai terkikis dan rapuh oleh
sebab itu hutan beserta tanah yang terdapat diatas goa terperosok ke dalam
sehingga didalam ada beberapa tumbuhan yang sudah punah.
Di Goa Jomblang
ternyata ada dua lorong yang satu tembus ke goa grubuk dan yang satunya nggak
tahu kemana..... Kami menyusuri dan memetakan lorong sehingga tembus ke goa
grubuk dan di goa grubuk kami temui ornamen goa yang cukup besar yaitu sebuah
guardam dengan warna yang cukup bersih apalagi saat disoroti cahaya matahari
yang masuk dari entrancenya yang orang-orang bilang cahaya surga. Guardam
tersebut seperti menyatu dengan percikan air perkolasi yang menetes terus dari
atas dan masih membentuk ornamen tersebut, disitulah aku sadar bahwa didalam
goa memang indah dan diluar ada bak surga didalam perut bumi, hal itu membuatku
ingin menyusuri goa lagi. Hari mulai gelap kami kami harus kembali kepermukaan
saat menunggu teman-teman naik terdapat sensasi yang begitu unik apalagi saat
menanggung dan menjadi orang terakhir didalam goa rasanya hmmmmpppp......
“MANTAP”. Kegiatan pun usai kami kembali ke desa terdekat dan berpamitan dengan
kepala desa dan kembali kekampus dengan pengalaman baru dan keinginan baru.
AKIP “Mr.G”
ALTRUISME PADA RELAWAN MAHASISWA
catok001 || || Artikel,Malimpa Solo,Malimpa UMS,malimpa ums solo,Mapala,Mapala PTMSI,pecinta alam,Solo,UMS,universitas muhammadiyah surakarta || Leave a komentar
ALTRUISME PADA RELAWAN
MAHASISWA
Seiring dengan
kemajuan teknologi dan komunikasi pada saat ini semakin banyak individu yang
mementingkan dirinya sendiri atau berkurangnya rasa tolong menolong antara
sesama. Globalisasi juga berperan membuat hubungan antar sesama manusia menjadi
semakin rumit. Kerumitan ini dapat menciptakan stress dan kekerasan-kekerasan
yang kadang-kadang disebabkan oleh hal-hal sepele dan aneh. Semakin
berkembangnya aktivitas pada setiap orang, maka akan semakin sibuk dengan urusannya
sendiri, yang memunculkan sifat atau sikap individualisme yang menjadi ciri
manusia modern. Akankan budaya tolong menolong ini akan punah seiring dengan kemajuan
peradaban dunia? Padahal sebagai makhluk sosial, manusia sudah ditakdirkan
untuk selalu membutuhkan orang lain.
Perilaku
menolong yang mungkin diberikan kepada orang lain sangat bermacam-macam
jenisnya. Ada yang disebut dengan Altruisme yaitu tindakan sukarela untuk
membantu orang lain tanpa pamrih, atau ingin sekedar beramal baik, dimana tindakan
yang akan digolongkan sebagai tindakan altruistik ini tergantung dari niat si
penolong. Ada juga tindakan Prososial yaitu tindakan menolong orang lain yang
terlepas dari motif si penolong.
Perilaku menolong ini sangat nampak
ketika pada tahun 2010 yang lalu terjadi bencana alam di Indonesia, lebih
tepatnya di daerah Yogyakarta, yaitu meletusnya Gunung Merapi yang menimbulkan
terjadinya pengungsian besar-besaran dari daerah yang terkena dampak letusan ke
daerah yang lebih aman bagi pengungsi. Banyak sekali masyarakat di Indonesia
yang serta merta ingin membantu para pengungsi, entah itu berupa bantuan
logistik maupun bantuan berupa upaya terjun langsung ke lokasi pengungsian
dengan menjadi relawan.
Dari sekian banyak elemen masyarakat
di Indonesia, ada juga bantuan yang datang dari mahasiswa dengan terjun
langsung sebagai relawan. Salah satu universitas yang menerjunkan mahasiswanya
untuk menjadi relawan adalah Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kegiatan
relawan di Universitas Muhammadiyah Surakarta ini tampak pada beberapa UKM yang
bergerak di pecinta alam. Sebagai contoh adalah MALIMPA atau Mahasiswa Muslim
Pecinta Alam.
Aktivitas sukarelawan yang dilakukan
oleh masing-masing UKM sendiri beraneka ragam. Salah satu anggota MALIMPA,
yaitu Dian Pradita dari fakultas KIP Akuntansi menjelaskan bahwa semenjak dia
bergabung dalam MALIMPA ini, sudah delapan kali terjun dalam aktivitas
sukarelawan. Peristiwa yang melibatkan Dian dalam aktivitas sukarelawan ini
antara lain ketika bencana alam gempa bumi di Padang, Sumatera Barat dan
bencana alam meletusnya Gunung Merapi tahun 2010 yang lalu. Selain itu
bencana-bencana alam yang lain adalah ketika musibah banjir di sekitar
Surakarta yang sering terjadi ketika musim penghujan tiba. Aktivitas
sukarelawan yang dilakukan oleh MALIMPA seringkali dilakukan secara spontan,
artinya ketika mendapatkan informasi tentang suatu bencana, mereka langsung
menginformasikannya kepada seluruh anggota, setelah itu mereka semua berkumpul
untuk membicarakan mengenai bantuan yang akan diberikan. Jika musibah yang
terjadi berlangsung lama, maka akan terjadi koordinasi yang dipimpin langsung
dari pusat UMS yang akan diteruskan ke masing-masing fakultas.
Yusuf Usman, anggota dari UKM
pecinta alam Rechta di Fakultas Hukum mengatakan bahwa aktivitas sukarelawan
yang telah ia jalani semenjak masuk di unit kegiatan mahasiswa ini ada beberapa
kali, yaitu ketika bencana alam di Merapi, kemudian banjir di Sragen dan di
Bengawan Solo dan peristiwa hilangnya seorang pendaki di Gunung Lawu. Ketika melakukan
aktivitas sukarelawan, Yusuf mengatakan bahwa awalnya akan diadakan koordinasi
dari ketua untuk membicarakan mengenai bantuan dan mengenai siapa saja anggota
yang dapat ikut serta dalam kegiatan sukarelawan tersebut.
Aktivitas sukarelawan lain dilakukan
oleh UKM Psychopala, yang diketuai oleh Hasan. Se
menjak
Hasan menjadi ketua UKM ini, telah beberapa kali melakukan kegiatan sebagai
seorang relawan, yaitu ketika bencana alam gunung meletus di gunung Merapi dan
ketika bencana banjir di Solo Baru. Hasan mengatakan bahwa untuk melakukan
aktivitas sukarelawan ini, terlebih dahulu diakukan koordinasi untuk memutuskan
apakah tim dari Psychopala ini akan bekerjasama dengan tim dari universitas
atau akan bergerak secara intern (hanya tim dari Psychopala).
Dilihat
dari statusnya, mahasiswa merupakan seseorang yang masih memiliki
kewajiban-kewajiban yang dipikul sehingga terkadang, ketika mereka terjun
sebagai relawan maka tidak jarang akan mempengaruhi atau malah meninggalkan
kewajiban-kewajiban meraka. Sebenarnya apa yang melandasi mereka, para relawan
mahasiswa ini untuk ikut terjun sebagai relawan? Dari penelitian yang telah
saya lakukan, maka diperoleh beberapa motif yang melandasi para mahasiswa yang
terjun sebagai relawan. Antara lain:
1.
Altruisme pada relawan
mahasiswa terjadi akibat adanya suatu proses sebagai berikut:
a
Empati ,yaitu ketika
mereka mendengar bahwa telah terjadi bencana, maka mereka merasakan suatu
perasaan sedih dan terharu karena mereka membayangkan bagaimana jika merekalah
yang menjadi korban dari bencana itu.
b
Setelah mereka
merasakan adanya empati terhadap para korban, mereka mempunyai keinginan untuk
memberikan bantuan dengan terjun langsung sebagai relawan di lokasi bencana
tersebut. Bantuan yang mereka berikan antara lain berupa logistik, tenaga dan
alat-alat pencarian korban.
c
Pada saat mereka
terjun, banyak sekali kepentingan pribadi yang mereka korbankan seperti, mereka
berada di lokasi bencana dalam waktu yang tidak ditentukan, padahal pasa saat
itu mereka masih dalam masa ujian tengah semester, selain itu mereka
meninggalkan masa perkuliahan yang aktif, sehingga mereka ketinggalan materi
perkuliahan pada saat itu. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk meringankan
beban para korban yang mereka tolong.
2.
Faktor yang
mempengaruhi altruisme pada mahasiswa yang menjadi relawan adalah nilai moral,
faktor tanggung jawab serta adanya norma timbal balik.
Dari dua penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa para mahasiswa yang memutuskan untuk terjun
sebagai relawan, mereka memang hanya mempunyai motif untuk meringankan beban
atau penderitaan orang lain. Dengan demikian, walaupun perkembangan dunia
semakin pesat, hal ini tidak akan menghilangkan budaya menolong orang lain,
karena manusia memang ditakdirkan untuk saling membutuhkan.
Menjadi Relawan
Relawan bencana sangatlah
dibutuhkan dalam sebuah bencana, baik dalam bencana skala kecil maupun bencana
skala besar. Menjadi seorang relawan itu sangatlah mudah, tinggal bagaimana
kita sendiri menyikapinya. Untuk menjadi seorang relawan ada beberapa hal yang
harus dilakukan, antara lain:
1.
Mempersiapkan diri sendiri dahulu sebelum menolong,
baik secara fisik dan mental.
2.
Memiliki keterampilan untuk bisa menolong korban
yang luka dan melengkapi diri Anda dengan alat-alat P3K.
3.
Mencoba bergabung dengan relawan yang lain dan
saling tukar pikiran cara-cara menolong korban.
4.
Harus bisa disiplin dan bisa bekerja sama antar
relawan yang satu dengan yang lain.
5.
Hilangkan keegoisan.
6.
Bersunggung-sungguh.
7.
Ikhlas dalam menolong korban tanpa mengharapkan
suatu imbalan.
Nah dari uraian di atas bukankah
mudah bagi kita untuk menjadi seorang relawan.
Penulis : Hapsari, Monica Mundi (2011) Altruisme pada
Relawan Mahasiswa Skripsi, Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
KAJIAN ROHANI DAN KOORDINASI PKD
catok001 || || Agenda Kegiatan,kegiatan lain,Malimpa,Malimpa Solo,Malimpa UMS,malimpa ums solo,Mapala,Mapala PTMSI,pecinta alam,Solo,UMS,universitas muhammadiyah surakarta || Leave a komentar
KAJIAN
ROHANI DAN KOORDINASI PKD
Dibulan puasa
tahun ini, MALIMPA mengadakan kegiatan KAJIAN ROHANI yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan
KOORDINASI PKD yang dihadiri teman-teman MAPALA Tingkat Universitas Se-Jateng.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 18 Juli 2013 di area kampus 1 UMS. Tema
untuk kajian rohani adalah Pecinta Alam dalam pandangan Islam dengan pembicara Drs. M. Yusron M.Ag dosen Fakultas Agama Islam-UMS atau yang sering
disebut dengan panggilan bang Otong.
Kado Kecil untuk MALIMPA dan LINGKUNGAN
catok001 || || Agenda Kegiatan,Malimpa,Malimpa UMS,malimpa ums solo,Mapala,Mapala PTMSI,pecinta alam,Pengurus Malimpa,universitas muhammadiyah surakarta || Leave a komentar
Kado
Kecil untuk MALIMPA dan LINGKUNGAN
Dengan melihat kondisi lingkungan yang sekarang iki
semakin tercemari oleh limbah-limbah yang disebabkan oleh manusia, anggota
MALIMPA mengadakan beberapa rentetan acara yang cukup besar untuk memperingati
hari jadi MALIMPA yang ke-34 tahun. Acara yang dilakukan
bernuansa tentang alam, sesuai dengan kehidupan dimana kita berpijak. Dengan
kegiatan ini nanti, diharapkan anggota MALIMPA dan semua manusia yang ikut
berpartisipasi dalam kegiatan ini maupun masyarakat luas dapat lebih peduli
dengan lingkungan alam. MALIMPA membuat 3acara yang dilaksanakan dalam 1 bulan,
yaitu MILAD KE-34 MALIMPA, SEMINAR NASIONAL dan LOMBA FOTOGRAFI.
Kegiatan
yang pertama adalah LOMBA FOTOGRAFI yang dilakukan pendaftaran dan pengumpulan
foto pada hari Selasa, 21 Mei 2013 dengan tema “ Pencemaran Lingkungan”. Dari
11 peserta yang daftar dan tiap peserta mengirimkan lebih dari 2 foto, hanya 3
yang menjadi pemenang yaitu juara 1 adalah Andy Achmad Romadhoni dari Semarang , juara 2
adalah Apris Nur Rakhmadani dari purwokerto , juara 3 adalah, Apris Nur
Rakhmadani dari purwokerto juga dari hasil foto pemenang-pemenang itu,
dipulikasikan pada MILAD MALIMPA yang ke-34 tahun.
Kegiatan
yang kedua adalah Seminar Nasional dengan TEMA “PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN :
ANTARA ATURAN DAN KEBIJAKAN”. Kegiatan seminar ini dilakukan pada hari Rabu,
tanggal 22 Mei 2013 di Auditorium Muhammad Djazman-UMS. Dengan 3 pembicara,
yaitu : (1) Bapak H.Ibnu Multazam dari DPR RI KOMISI IV yang kebetulan juga
beliau alumni UMS juga, beliau membahas tentang “Aturan dan Kebijakan
pemerintah dengan adanya AMDAL secara transparansi, yaitu aturan dan kebijakan seperti apa yang
dikeluarkan oleh pemerintah dalam meminimalisir pencemaran lingkungan”. (2) Ibu
Dr. I Gusti Ayu K R H, SH, MM dari dosen Fak.Hukum UNS, beliau membahas tentang
“Pandangan dari Sudut Pandang Akademik dan Tinjauan Hukum Lingkungan mengenai
AMDAL yang sudah diberlakukan oleh pemerintah disekitar kita”. (3) Bapak
Istianto, SS dari LSM Hijau Bumi Manusia, beliau membahas tentang “Pandangan
Masyarakat mengenai AMDAL yang sudah diberilakukan oleh pemerintah, pandangan
masyarakat dengan terjadinya pencemaran lingkungan”. Untuk pesertanya pun
bersifat nasional dan umum dari kalangan OPA, SISPALA, MAPALA, DINAS, dan
masyarakat sekitar.
Kegiatan
yang ketiga adalah MILAD MALIMPA yang ke-34 tahun, dimana kita sebagai anggota
MALIMPA mengadakan malam tasyakuran untuk memperingati hari jadi organisasi
kita ini pada hari Jum’at, 24 Mei 2013 yang dihadiri oleh MAPALA se-Surakarta,
jogja dan semarang, MAPALA PTM, dan SISPALA, SAR, dan Dinas yang berhubungan
dengan MALIMPA. Diacara malam tasyakuran itu mengambil tema “ Lintas Generasi
Menggapai Asa, Limitless Journey” dengan mengadakan pameran foto hasil lomba
foto yang dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan dan menyuguhkan penampilan
lucu dari teman-teman PPL-IAIN Surakarta. Suasana yang meriah dan hangat itu berjalan
dengan lancar di dalam GOR kampus 2 UMS.
Dengan
adanya ke-3 kegiatan itu, MALIMPA mengharapkan bertambahnya kesadaran anggota
MALIMPA dan semua orang yang mengikuti acara maupun yang membaca tulisan ini
lebih peduli akan lingkungan sekitar. Peduli dan sadar untuk tidak menambahi
pencemaran lingkungan ini dengan tingkah laku kita yang merugikan lingkungan. Bagi
yang ingin lebih tahu tentang pembahasan dalam seminar nasional yang diadakan
MALIMPA bisa datang ke MALIMPA.
Oleh
: Novia_Suwastika
NIA 11.28.003 MPA
PUBLIKASI PPA dan MASTA 2013
catok001 || || Malimpa,Malimpa Solo,Malimpa UMS,malimpa ums solo,Mapala,Mapala PTMSI,pecinta alam,Solo,universitas muhammadiyah surakarta || Leave a komentar
PUBLIKASI
PPA dan MASTA 2013
Setiap tahunnya
MALIMPA mengadakan kegiatan publikasi rutin yang diselenggarakan untuk
memperkenalkan MALIMPA kepada mahasiswa mabu UMS dan sekaligus rekuitmen bagi
MALIMPA dan penyampaian pesan-pesan lingkungan hidup. Kegiatan publikasi
tersebut ialah MASTA(Masa Ta’aruf) yang dilakukan pada tanggal 21-22 dan 22-23
Agustus 2013 dan PPA(Perkenalan Program Akademik) dilaksanakan pada tanggal
28-31 Agustus 2013. Dengan adanya kegiatan ini. Antusias mahasiswa baru untuk
mengikuti Organisasi MALIMPA sangat besar, terbukti dengan banyaknya pendaftar
± 600 orang.