RATAMA XXXIV-2013

|| || ,,,,,, || Leave a komentar
MALIMPA merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa yang berada di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pada akhir tahun kepengurusan 2013, MALIMPA menyelenggarakan rapat besar di internal MALIMPA, yaitu RATAMA XXIV (Rapat Tahunan Anggota Malimpa). Salah satu tujuan diselenggarakan rapat ini yaitu untuk menentukan siapa ketua MALIMPA yang baru.

RATAMA XXXIV dilaksanakan pada Rabu, 25 Desember 2013 bertempat di ruang seminar Fak. Ekonomi dan Minggu, 29 Desember 2013 bertempat di ruang C.3.3 Fak. Keguruan yang diikuti oleh anggota muda, anggota biasa, dan anggota luar biasa yang semuanya ikut berpartisipasi dalam RATAMA. Dalam acara tersebut, Anggota Muda berperan sebagai panitia pelaksana RATAMA XXXIV. Ini  langkah awal untuk belajar tanggung jawab dalam menjalankan sebuah kepanitiaan di MALIMPA. Sedangkan Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa mengikuti rapat dan berperan sebagai peserta rapat.

RATAMA XXXIV bertemakan “Hidup untuk Peduli” yang memiliki arti kehidupan kita haruslah di jalani dengan penuh tanggung jawab dan kepedulian. Baik itu peduli terhadap sesama makhluk hidup maupun dengan alam.

Dalam RATAMA XXXIV  ini  agenda yang pertama adalah pembacaan Tatib (Tata Tertib) sidang, pemilihan pimpinan sidang yang terdiri dari ketua sidang dan wakil ketua sidang yang dipimpin oleh pimpinan sidang sementera. Dengan keputusan bahwa yang menjalanakan RATAMA XXXIV di pimpin oleh Arif Winata sebagai ketua sidang dan Frendy Widjya sebagai wakil ketua sidang. Agenda selanjutnya yaitu pembahasan Laporan Pertanggungjawaban pegurus periode 2013. setelah selesai di laksanakan pemilihan ketua MALIMPA yang di awali dengan pengajuan diri dari 13 formatur kemudian mereka menyampaikan visi dan misi. Lalu terpilihlah 5 formatur dan setelah itu baru di pilih ketua dari kelima formatur tersebut. Lima formatur yang terpilih adalah Arif Winata, Didik Darmadi, Akbar Zakaria, Akip Saputra dan Freny Widjaya. Dan yang terpilih menjadi ketua MALIMPA periode 2014 dari hasil pengambilan suara oleh peserta sidang RATAMA. Kemudian dilanjutkan pembacaan AD/ART MALIMPA dan pembahasan aturan khusus serta aturan tambahan barulah setelah itu pembahasan lain-lain tentang MALIMPA. Dengan selesainya pembahasan lain - lain maka RATAMA XXXIV MALIMPA telah berakhir.
|| || || Leave a komentar
Mohon Maaf
Halaman ini dalam perbaikan


Hidden Paradise di Pantai Nampu

|| || ,,,,,,,,,, || Leave a komentar

Foto: Dok Tri Muryono
          Wonogiri ternyata menyimpan banyak keindahan luar biasa yang mungkin sedikit orang ketahui, dibalik hamparan dinding-dinding karst tersingkap sebuah pantai kecil nan elok, butiran pasir putihnya terhampar di sepanjang bibir pantai. Kedahsyatan deburan ombaknya menerjang batu-batu karang yang berdiri kokoh bak sebuah benteng istana, rasa takjub akan datang menghampiri orang yang pertama kali berkunjung kesana. Pantai yang terletak di ujung selatan Wonogiri ini patut diacungi jempol, karena  disamping kondisi pantainya yang bersih juga alamnya  masih terjaga dengan baik, mungkin karena belum banyak diketahui wisatawan  sehingga kelestariannya juga belum banyak dieksploitasi.

            Setelah dua pekan disibukkan dengan Ujian Akhir Semester, tak ada salahnya untuk merefresh kembali fikiran yang terkuras, kebetulan salah satu alumni  dari Surabaya datang menawarkan liburannya bersama kami. Setelah berdiskusi panjang akhirnya kami memutuskan untuk memulai perjalanan ke Pantai Nampu, Wonogiri. Pantai ini terletak di ujung selatan Kabupaten Wonogiri, tepatnya di Dsn Dringo, Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri. Setelah memperoleh informasi yang cukup, kami berencana memilih sepeda motor sebagai moda transportasi kami ke sana, karena menurut informasi daerah ini merupakan daerah terpencil sehingga akses menuju kesana harus dengan kendaraan pribadi atau carter. Selesai packing dan prepare, siang itu juga kami berempat langsung berangkat ke Wonogiri, namun ditengah-tengah perjalanan hujan mulai turun mengiringi perjaanan kami, maklum perjalanan kali ini di musim hujan, jadi harus siap peralatan anti hujan dan petir. Sesampainya di Paranggupito hari  mulai gelap, hanya sorot lampu sepeda motor saja yang menuntun perjalanan kami, rumah-rumah penduduk pun sudah mulai jarang terlihat.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 4 jam akhirnya kami tiba dilokasi dengan selamat. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menuruni tangga sedalam 25 meter,  mungkin yang unik dari pantai ini adalah tangga menuju pantainya, tidak banyak memang pantai yang seperti ini sehingga motor/mobil harus dititipkan dulu di atas. Setelah sampai di ujung tangga paling bawah, Kami mendirikan tenda dome tepat di bibir pantai, namun saat itu tak satupun pengunjung terlihat dipantai itu selain cuma kami berempat, kedatangan kami hanya disambut deburan ombak yang tidak bosan-bosannya menghantam tebing-tebing karang. sehingga malam itu pantai Nampu benar-benar kita kuasai, canda tawa kami menghangatkan kesunyian pantai Nampu, tanpa kita sadari waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB, kami beranjak ke tenda untuk beristirahat.
Malam pun telah berlalu, gelapnya langit Nampu kian memudar, digantikan pancaran sang surya mentari membelah cakrawala.  Wujud pantai Nampu yang elok mulai menyeruak   membuat takjub siapa pun yang datang melihat. Butiran pasir putih terbentang disepanjang bibir pantai berbalut  megahnya tebing karang yang menjulang,  diterpa kedahsyatan ombak pantai selatan, AMAZING….. lengkap sudah keelokan pantai nampu yang tidak terbayangkan sebelumnya. Setelah puas menikmati pantai nampu dengan berfoto-foto dan mandi dipantai, kami pun bergegas pulang ke Solo.

Oleh : NIA 09.26.001 MPA










Ujian Tak Jadi Penghalang Tetap Bergiat

|| || ,,,,, || Leave a komentar

Nandha Sedang melakukan Aplikasi Terolian
 Selasa 14 januari 2014 MALIMPA  melaksanakan latihan SRT , wall climbing dan slob terolian di wall kampus 2 yang diikuti oleh beberapa anggota muda dan anggota biasa, “dian pradita (keceng ),nanda pratama, akip saputra(ginong), rinanto,arif winata (cacing), aji (korek) sedangkan anggota muda febri (weksor), siti Fatimah(keple), azis, rida, dan bayir”.


 Latihan ini dilakukan untuk mengisi waktu libur ditengah – tengah  ujian akhir semester ganjil 2013-2014  dan memberikan pengetahuan tentang SRT (Single roop teknique) terhadap anggota muda serta mengasah kemampuan guna menunjang kegiatan – kegiatan yang akan mendatang.biarpun ujian kita tetap harus latihan dan mengasah kemampuan agar ga tumpul dan berkarat, akademik maju hoby dan kemapuan dibidang kepecintaalaman juga maju CAYOO,,,, 
 Akip  12.29.002 MPA

Potensi Kawasan Karst

|| || ,,,,,,, || Leave a komentar
Dewasa ini permasalahan kerusakan lingkungan cukup santer dan menjadi pembicaraan dalam keseharian masyarakat salah satunnya tentang kerusakan kawasan karst. Pada kesempatan ini saya coba mengulas tentang penanggulangan serta pemanfaatan kawasan karst di sekitar kita.

Mungkin beberapa dari kita masih kurang tahu dengan apa yang dimaksud dengan karst serta kawasan karst tersebut, menurut diktat Hikespi Kawasan karst - ialah suatu bentangalam yang menampakkan karakteristik relief dan drainase yang khas, terutama disebabkan oleh derajat pelarutan batu-batuannya di dalam air, yang lebih tinggi dari kawasan lain   atau dengan kata lain Karst ialah suatu bentang alam formasi batuan karbonat (CaCO3, MgCO3 atau campuran keduanya) yang telah mengalami proses pelarutan. Batuan karbonat terlarut oleh asam karbonat (H2CO3) yang terbentuk akibat interaksi air hujan dengan  CO2 atmosferik maupun oleh CO2 biogenik, yang berasal dari sisa tanaman yang membusuk (humus) diatas permukaan tanah.

Setelah kita tahu pengertian tentang karst selanjutnya coba kita ulas tentang apa saja manfaat serta potensi kawasan karst tersebut, biasanya bila dengar kata karst pikiran kita langsung terbayang daerah yang gersang dan tandus tapi perlu kita tahu bahwa daerah karst memiliki manfaat yang cukup besar contohnya menyimpan air yang melimpah di bawah batuan karst hal ini dapat kita lihat sebagian besar yang terdapat pada kawasan karst  memiliki sungai bawah tanah, genangan air dalam goa  (sifon) entah dalam jumlah besar atau kecil dari situ kita bisa asumsikan bahwa daerah kasrt merupakan salah satu cadangan atau tampungan air di kawasan sekitarnya selain itu “kawasan karst juga mampu menyerap carbon dioksida (CO2) yang ada di atmosfir”  pernyataan ini dikemukakan oleh Dr. Eko Haryono Dosen  Fakultas Geografi UGM dalam presentasi yang disampaikannya dalam acara SKE (saincetifik karst ekploration ke-2 ) yang dilaksanakan MAPALA LAWALATA IPB September 2013 lalu contohnya kawasan karst jawa mampu menyerap carbon sebanyak 291.110,7 ton carbon/tahun setara dengan 1,16 juta ton CO2 / tahun dari data itu bukankah cukup fantastis. Tak hanya itu kita dapat mengetahui iklim dari beberapa ratus tahun yang lalu dengan menggunakan speleotem yang terdapat didalam goa. Selain manfaat itu kawasan karst juga memiliki beberapa potensi yaitu potensi wisata bentang alam dan keindahannya selain itu juga potensi sebagai bahan baku semen dan gamping.

Dalam pengembangan dan pemanfaatan kawasan karst kita harus mengacu pada azas manfaat dan lestari. Pemanfaatannya harus sesuai dengan daya dukung dari kawasan tersebut sehingga dapat tercapai keberlanjutan dalam pemanfaatannya. Pengembangan kawasan karst tidak terlepas dari pertimbangan – pertimbangan missal potensi, hukum serta peraturan-peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Tidak hanya itu pengembangan kawasan karst harus mempertimbangkan keberadaan manusia dan kegiatan mereka pada wilayah tersebut,  Sesuai dengan bahasan sebelumnya Pemanfaatan daerah karst harus mempertimbang beberapa aspek yaitu pertanian, periwisata, daerah pemukiman, serta pemanfaatan sumber air . pertanian didaerah karst biasanya terdapat peda daerah – daerah depresi atau doline dan polje dikarenakan daerah – daeah tersebut yang biasanya terakumulasi tanah sehingga dapat di manfaatkan sebagai lahan pertanian selain doline dan polje ada juga yang menggunakan lereng-lereng perbukitan. Pariwisata pada daerah karst memanfaatkan adanya goa, dikarenakan daerah karst  biasanya di pesisir pantai maka pemanfaatan kawasan tersebut tidak jauh dari itu. Pemukinan merupakan faktor yang sangat penting oleh kerena itu pemukiman dikawasan karst harus ditata dan di atur agar kawasan – kawasan yang harus dilindungi dapat terjaga dan lestari. Pemanfaatan sumber air pada dasarnya semua makhluk hidup pasti butuh air oleh sebab itu air sangat penting dan menjadi kebutuhan utama. Pada masyarakat  kawasan karst sumber air mereka adalah air  bawah tanah dan telaga oleh karena itu  keberadaannya harus terjaga  dan dilindungi. Salah satu pengembangan daerah karst adalah pertambangan akan tetapi dalam pengambilan keputusan serta kebijakan harus tetap mengikuti dengan acuan yang telah di jelaskan diatas “yaitu azas manfaat dan lestari” serta kita harus lebih melihat permasalah – permasalahan yang akan timbul ketika  keputusan tersebut berjalan.

KODE ETIK PECINTA ALAM SEINDONESIA

|| || ,,,, || Leave a komentar
PECINTA ALAM INDONESIA SADAR BAHWA ALAM BESERTA ISINYA ADALAH CIPTAAN TUHAN YANG MAHA ESA

PECINTA ALAM INDONESIA SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT INDONESIA SADAR AKAN BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP TUHAN, BANGSA DAN TANAH AIR

PECINTA ALAM INDONESIA SADAR BAHWA PECINTA ALAM ADALAH  SEBAGAI MAKHLUK YANG MENCINTAI ALAM SEBAGAI ANUGRAH TUHAN YANG MAHA ESA

Sesuai dengan hakekat diatas kami dengan kesadaran menyatakan sebagai berikut:
  1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
  3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air.
  4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitarnya serta menghargai manusia dan kerabatnya.
  5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azaz tujuan pecinta alam.
  6. Berusaha saling bantu membantu, serta saling menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah Air.
  7. Selesai.
                           
Disahkan dalam Forum Gladian IV
di Ujung Pandang
Tanggal 28 Januari 1974
Pukul 01.00 Waktu Indonesia Tengah

Arung Jeram di Awal Tahun 2014

|| || ,,,,,,,,, || Leave a komentar
Di awal tahun 2014, MALIMPA – UMS yang merupakan salah satu kelompok pecinta alam yang berada di Universitas Muhammadiyah Surakarta mengadakan kegiatan arung jeram di sungai Elo, Magelang Jawa tengah yang di ikuti oleh beberapa anggota Antara lain Pradito”keceng”, Arif “cacing”, Mariska “barong”, Aci, Didik “Rocker, Faisal “dongong”’, Hendra “cempreng” sedangkan anggota mudanya febri “weksor”, Siti “keple”, Adi “Sota”, serta tiga teman dari anggota lain.

Sebelum pengarungan, kami melakukan pemanasan terlebih dahulu dan memberi pengertian kepada anggota tentang peralatan yang digunakan, teknik pengarungan, self rescue, dan lain – lain. Hal ini dimaksudnya agar anggota yang belum pernah melakukan arung jeram mengetahui materi dasar khususnya anggota muda MALIMPA.

Pengarungan dibagi dalam dua trip, masing – masing trip memerlukan waktu sekitar 3 jam dan terdiri dari 2 orang skiper.

Sebelum pengarungan dimulai, anggota melakukan renang jeram dulu di area start pengarungan dengan grid yang tidak terlalu besar. Dilanjutkan dengan melakukan teknik pendayungan pada upstream, dan memotong arus. Setelah dirasa cukup memahami teknik pendayungan, anggota melakukan pengarungan sungai Elo yang sebenarnya. ditengah perjalanan kami menyempatkan diri untuk sejenak melepas lelah di rest area agar tenaga dapat kembali pulih. Meskipun debit air sungai elo yang cukup kecil masih ada beberapa jeram yang membayar rasa lelah kami.

Trip kedua dilanjutkan setelah waktu dhuhur dengan jumlah anggota yang berbeda, pengarungan yang kedua ini sifatnya lebih fun akan tetapi tetap menjalankan safety procedure. Anggota yang masuk dalam pengarungan trip kedua sudah sering melakukan pengarungan. Di tengah pengarungan tepatnya di jeram botol, anggota melakukan teknik flip – flop, karena kejadian yang seperti ini kemungkinan dialami oleh para rafter.

Pengalaman yang cukup berkesan dirasakan oleh anggota kami khususnya anggota muda awal tahun - awal pengarungan. Karena sesekali perahu yang kami tumpangi wrap(tersangkut di bebatuan).

Melalui kegiatan ini para anggota muda menjadi lebih paham dan mengerti tentang susah dan senangnya melakukan pengarungan sungai yang memiliki jeram. Sebuah pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan ini adalah tanpa ada kekompakan yang kuat, pengarungan untuk mencapai tujuan yang sama akan sulit didapatkan.

Peralatan yang digunakan :

    Perahu karet
    Pompa tangan
    Helm
    Pelampung
    Dayung
    Throwing bag
    Dry bag

Informasi :

tarif Solo – Magelang Rp. 18.000,

tarif sewa perahu di Elo Rp. 350.000,-

tarif sewa angkot per trip  Rp. 90.000,- PP

tarif sewa base camp Rp. 100.000,-

tarif portal start & finish Rp. 10.000,-